Showing posts with label AQUASCAPE. Show all posts
Showing posts with label AQUASCAPE. Show all posts

High Power LED 10W Putih / Cold White (6000 - 6500K) 9.5V - 12V

Posted by IYan Saturday, 20 June 2015 0 comments
High Power LED 10W Putih / Cold White (6000 - 6500K) 9.5V - 12V

Spesifikasi:
Tegangan input : DC 9.5V - 12V
Arus input : 900mA
Warna Cahaya : Cold White / Putih (6000 - 6500K)
Intensitas cahaya : 800 - 1000lm
Dimensi : 2.9cm x 2cm
Lebar pencahayaan : 120 derajat

Saat menyolder suhu maximum 85 derajat, jangan lupa wajib dipasang heatsink karena LED terkenal tidak tahan terhadap panas / suhu tinggi.

Silahkan kunjungi link ini untuk memesan :> DI SINI



Read More..

Modifikasi Power Supply Menjadi Adaptor

Posted by IYan 36 comments
Hai sobat jumpa lagi ..............
kali ini saya akan memposting MODIFIKASI Power Suplai KOMPUTER menjadi Adaptor. Setelah lama mencari beberapa referensi yang dapat dimengerti oleh kita yang khususnya tidak mengerti tentang elektronika seperti saya ,.... hehehehe, akhirnya saya temukan dari blog sebelah disini saya hanya mengkopi paste dari sumber tersebut dan saya juga telah membuat 3 adaptor dan syukur tidak mengalami kendala apapun.

Sebelum anda mempraktekan kiranya anda harus berhati-hati karena bermain dengan listrik. :-) , silahkan untuk disimak dan langsung dipraktekan.

Pengalaman membuat rangkaian power supply dengan kapasitas arus besar membutuhkan trafo adaptor berukuran besar dan berat, elco yang juga besar, serta tambahan rangkaian stabilizer tegangan maupun arus yang belum tentu berfungsi dengan baik.
Ada alternatif power supply yang bisa diandalkan dengan kapasitas arus di atas 10 Ampere, cukup stabil, berukuran kecil dan ringan serta murah (kalau bisa beli yang bekas :o) yaitu memanfaatkan power supply komputer.
Acuan silahkan tanya Mr. Goooogle, saya sudah mencobanya dan berhasil.
Tahap-tahap pembuatan :

1.  Beli power supply computer yang baru sekitar Rp 85.000 – Rp 250.000 tergantung merk dan kapasitas arusnya.  Yang bekas lebih murah tapi harus dipastikan dulu bahwa dia masih “hidup”.  Waktu membeli lihat tabel kapasitas tegangan dan arus untuk masing-masing tegangan tersebut, pilih yang sesuai dengan keinginan.  Tabel ini ada yang dicantumkan pada box ada juga yang ditempelkan pada body power supply.  Waktu membelinya jangan lupa beli juga kabel AC yang sesuai untuk menghubungkan ke PLN.

2.  Buka baut-baut yang ada di pojokan box sehingga rangkaian bagian dalam power supply terlihat jelas.  Apabila anda menggunakan yang bekas sebelum melaksanakan ini ada baiknya dibiarkan dulu beberapa hari dan setelah dibuka semua sambungan kabel yang terbuka khususnya di dekat elco-elco besar dicek dengan test-pen karena di sinilah sumber tegangan tinggi yang MEMATIKAN.  Waspadalah ! ! !

3.  Anda lihat kabel-kabel sekalipun jumlahnya banyak tetapi kabel yang warnanya sama berasal dari ujung yang sama pada PCB power supply, dan biasanya pada PCB tersebut ada tulisan tegangannya.  Punya saya menggunakan Simbadda 380 Watt sebagai berikut :  Oranye = 3,3 Volt, Merah = 5 Volt, Kuning = 12 Volt dan Hitam = 0 (nol) Volt.  Ada juga beberapa kabel lain yaitu – 5 Volt dan – 12 Volt tapi tidak saya pakai jadi dipotong saja.  Saya hanya menggunakan tegangan + 5 Volt, + 12 Volt dan 0 (nol) Volt sehingga saya menyiapkan 3 binding post untuk sambungan outputnya serta potongan PCB yang sudah dibuang tembaganya untuk tempat dudukan binding post tersebut supaya tidak korsleting.

4.  Dari banyak kabel yang ada maka kabel-kabel yang warnanya sama digabungkan jadi satu dan dipotong sesuai kebutuhan, saya menggunakan 4 – 6 kabel digabungkan ujungnya dan disolderkan pada binding post yang sesuai. Sisanya dipotong/dibuang atau disisakan sedikit pada PCB dan diberi isolasi.



5.  Di antara kabel-kabel tersebut ada yang jumlahnya masing-masing hanya 1 buah yaitu berwarna hijau dan abu-abu.  Kabel hijau berfungsi untuk menghidupkan power supply dengan cara dihubungkan ke kabel 0 (nol) Volt  (hitam) melalui saklar, bisa saklar geser atau saklar toggle, cukup yang berukuran kecil saja.
6.  Kabel abu-abu merupakan kabel indikator OK sehingga power supply akan melanjutkan operasinya.  Saya menghubungkan kabel abu-abu ini ke kabel + 5 Volt (Merah).  Ada yang menganjurkan menghubungkan kabel abu-abu ini kepada LED di seri dengan resistor sekitar 240 sampai 330 ohm kemudian ke kabel 0 (nol) Volt (hitam) sehingga sekaligus berfungsi sebagai indikator “ON” tetapi saya tidak mencobanya.

7.  Untuk indikator “ON” saya menghubungkan kabel dari + 5 V ke resistor 330 ohm kemudian ke anoda LED selanjutnya dari katoda LED ke kabel hitam ( nol Volt).

8.  Dari binding post + 5 Volt ke binding post nol Volt dihubungkan resistor 10 ohm / 10 Watt sebagai beban agar power supply bisa beroperasi secara optimal.  Saya menggunakan 2 buah resistor 22 ohm / 5 Watt paralel, disolderkan ke binding post menggunakan kawat NYA diameter 1,5 mm sehingga resistor ini menggantung di depan kipas power supply.  Dengan demikian resistor tidak akan kepanasan dan lebih awet.
9.  Cek semua hubungan kabel dan solder, pastikan pada rangkaian tidak ada sisa-sisa logam hasil melubangi pelat untuk memasang binding post dan baut tambahan, karena bisa menyebabkan korsleting.  Jika semua sudah benar dan bersih tutup kembali power supply, pasang baut-bautnya dan pasang kabel ke PLN.  Geser saklar ke posisi “ON”,  jika rangkaian sudah benar maka kipas akan berputar dan silahkan diukur tegangan pada binding post.  Jika anda masih punya sisa resistor 10 ohm / 10 Watt maka bisa dihubungkan satu ujungnya ke binding post nol Volt dan ujung yang lain ke terminal tegangan yang diinginkan kemudian diukur tegangannya masing-masing.  Besar kemungkinan tegangan yang terukur sesuai dengan yang sudah dicantumkan pada tabel power supply.
10.  Power supply modifikasi ini sudah cukup stabil sehingga tidak perlu rangkaian stabilizer tambahan.  Pada outputnya juga tidak perlu ditambah elco yang berkapasitas besar, cukup dipakai begitu saja apa adanya.  Penambahan elco besar akan menyebabkan pada saat “ON” seolah-olah rangkaian terjadi korsleting karena arus tersedot mengisi kapasitor, kemungkinan power supply menjadi tidak stabil dan tidak jadi hidup.  Yang perlu dicek ulang adalah cukup besarnya peluang timbulnya QRM terutama jika menggunakan power supply yang murah atau bekas  :o)
Selamat mencoba dan jangan lupa berhati-hatilah dengan rangkaian bertegangan tinggi, selalu check dan recheck sebelum menyentuh kabel-kabel yang terbuka atau sambungan solder karena kelalaian bisa menyebabkan KEMATIAN.
Perhatian : Tanpa saya beritahu mestinya Anda sudah tahu bahwa melaksanakan modifikasi ini akan membatalkan garansi apapun yang berlaku pada Power Supply yang anda beli.
Tulisan ini dibuat sebagai tambahan pengetahuan dan siapapun DILARANG  UNTUK MELAKSANAKAN MODIFIKASI INI TANPA KETERAMPILAN DAN PERLENGKAPAN YANG MEMADAI.
 =================///====================///==================///=============

Untuk kamu yang ingin membeli Driver LED atau adaptor LED yang saat ini sangat mahal. modifikasi diatas bisa anda gunakan untuk menghidupkan Lampu LED 12 v dan 3 V, atau ingin menghubungkan alat peltier bisa juga digunakan.

atau anda tidak mau repot saya bisa membantu sobat silahkan kontak email saya. saya siap membantu

Read More..

DIY CO2 Murah dan Tahan Lama

Posted by IYan Wednesday, 22 April 2015 0 comments
Bermain aquascape rasanya tidak lengkap kalau tidak menggunakan suntikan/injeksi karbondioksida (CO2) ke dalam air. Injeksi CO2 ini dimaksudkan untuk menyuplai CO2 terlarut dalam air untuk digunakan tanaman air dalam proses fotosintesis. Jika gas karbondioksida dalam tank cukup, dengan diimbangi nutrisi dan cahaya yang cukup pula, tanaman akan segar dan rimbun.

Namun tabung reaktor CO2 ini begitu mahal, harganya rata-rata 1 juta. Tapi tenang, ternyata kita bisa meramu sendiri gas CO2. Bagaimana cara membuat gas CO2 sendiri yang murah meriah dan tahan lama? Do It Yourself (DIY) CO2, buat sendiri gas CO2-mu!

Berikut ini alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sendiri gas karbondioksida :

Alat :

1. Botol air mineral bekas 1,5 liter lengkap dengan tutup botolnya
2. Botol air mineral bekas 600 ml (ukuran sedang) lengkap dengan tutupnya
3. Lem silikon (bisa dibeli di toko aquarium, bilang saja mau beli lem kaca) harga 7000 rupiah
4. Selang kecil aerator lebih kurang 1,5 m (1m = 3000)
5. Gunting
6. Solder untuk melubangi tutup botol atau bila anda memilik mesin bor (bisa dengan obeng yang dipanaskan)

Bahan :

1. Gula Pasir 1/4 kg, kalau bisa yang warnanya agak kuning tebu.
2. Ragi roti (fermipan) 1/4 sendok teh, bisa dibeli di pasar atau toko kue @3000 rupiah
3. Baking powder 1/2 sendok teh (optional, bahan ini bisa ditiadakan, CO2 tetap terbentuk)

Prinsip Kerja








Ragi, gula dan air dicampur di botol 1,5liter sehingga terjadi fermentasi. Proses fermentasi tersebut menghasilkan CO2 dan alkohol. Selang dari botol besar dihubungkan ke botol kecil sehingga alkohol dan CO2 berpindah. Di botol kecil selang dimasukkan dalam air sehingga alkohol tertinggal di air sedangkan CO2 menguap di udara. Kemudian di lubang kedua botol kecil yang dihubungkan ke aquarium adalah tempat mengalirnya CO2.

Cara Pembuatan :

1. Buat 1 lubang pada tutup botol 1,5 liter dengan menggunakan solder atau obeng yang telah dipanasi. Buat 2 lubang juga pada tutup botol 600ml.

2. Botol 1,5liter : Potong selang silikon sepanjang ± 45 cm, lalu masukan pada lubang di tutup botol. Jangan terlalu dalam memasukkan selang karena selang tidak boleh tenggelam di air.

3. Hubungkan ujung selang dari botol 1,5 liter ke botol 600ml. Di botol kecil ini potong selang agak panjang, masukkan ke lubang pertama sehingga jika botol kecil diisi air selang akan tenggelam.

4. Pada lubang kedua masukkan selang juga tapi selang tidak sampai tenggelam ke air.

Jika bingung coba liat gambar prinsip kerja diy co2 di atas.




5. Hubungkan selang dari lubang kedua botol kecil ke aquarium, beri diffuser stone agar gelembung terpecah lebih halus.

6. Lem sambungan-sambungan selang (di tutup botol) dengan lem kaca. Tunggulah hingga kering.

7. Campurkan air hangat, gula pasir, dan ragi fermipan ke dalam botol besar. Isi air penuh tapi jangan sampai selang tercelup. Kocok sampai semuanya tercampur.

8. Isi botol kecil dengan air hangat dengan catatan selang dari botol besar harus tercelup ke air, selang yang menuju aquarium tidak boleh tercelup.

9. Tunggulah sekitar 15 menit biasanya gelembung CO2 akan segera keluar.

Dengan cara ini CO2 yang dihasilkan sekitar 2 bps (2 bulb per second) alias 2 gelembung per detik, itu sudah cukup untuk pertumbuhan tanaman air. Daya tahannya bisa 1-2 minggu. Penambahan baking soda berguna untuk menjaga keasaman, sehingga ragi dalam botol tetap fit/segar. Jika ingin daya tahan diy CO2 lebih lama, masukkan nutrijell setengah bungkus ke dalam botol besar.

Catt :

Masalah gelembung tidak keluar yang mungkin disebabkan karena kebocoran gas. Solusinya adalah dengan menggunakan konektor pipa di setiap sambungan. Hal ini juga meminimalisir penggunaan lem, hemat bro!










Untuk merekatkan konektor tersebut diatas bisa anda ganti dengan lem korea bisa anda beli di toko besi harga berkisar Rp. 7.000-9000 Rupiah.





Tambahan : jika gelembung yang keluar dirasa sedikit bisa anda teman-teman dapat mengakalinya dengan menambah tabung adonan gula dan ragi. Tapi ingat, lakukan jika dirasa memang membutuhkan CO2 lebih banyak, karena ikan di aquarium bisa stres kalau kadar CO2 terlarut tinggi, biasanya ditandai dengan ikan megap-megap mencari udara di permukaan air terus.




bila kawan-kawan ingin menghasilkan gelembung yang kecil dan sangat kencang, kawan-kawan bisa menambahkan ragi tape setengah keping saja, atau ragi tape tersebut kawan potong menjadi 2 bagian setelah itu haluskan terlebih dahulu kemudian masukkan ragi tape yang telah halus kedalam botol dan lihat hasilnya kawan gelembung semakin kencang dan gelembung halus atau kecil-kecil keluar.


Sumber : http://diyaquascape.blogspot.com
Agar Lem Disimpan Lama Tidak Kering Berlaku untuk Alteco dan Lem Korea.
 




Read More..

Total Pageviews