Ini Cara Australia Mengintai Indonesia

Posted by IYan Friday, 13 March 2015 0 comments

Mantan Kontraktor Badan Intelijen AS Edward Snowden membocorkan dokumen yang memaparkan Indonesia sebagai target pengintaian Australia. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa mata-mata Australia menargetkan mengintai jaringan telefon terbesar Indonesia serta sistem telekomunikasi.

Dilansir The Sidney Morning Herald, (9/3/2015), dokumen yang diterbitkan di Selandia Baru itu Australia Signals Directorate (ASD) telah bekerja sama dengan Government Communications Security Bureau (GCSB) Selandia Baru untuk mendapatkan akses komprehensif jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan Pasifik Selatan.

Laporan lebih lanjut para mata-mata Australia dan Selandia Baru menargetkan, jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan menyabotase komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, dan mengambil dari panggilan telefon, email, pesan media sosial, dan metadata yang terkait satu dengan lainnya.

Laporan rahasia Selandia Baru yang bocor itu juga menegaskan ketertarikan ASD pada jaringan terbesar di Indonesia, Telkomsel yang melayani lebih dari 122 juta pelanggan. Pekerja Intelijen Selandia Baru yang bekerja pada Bursa di Canberra pada 2009 dan ditempatkan di bagian analisis infrastruktur jaringan ASD itu ditugaskan secara khusus untuk mematai penyedia telekomunikasi Indonesia yakni Telkomsel.

Pengintaian tersebut meliputi penyelidikan catatan panggilan data yang dikirim melalui File Transfer Protocol (FTP) dan mengamati gateway kompresi suara Telkomsel yang digunakan untuk mendukung transmisi lalu lintas telefon internasional dan domestik.

Sumber : http://beritasembilan10.blogspot.com
Read More..

KAMUS EKONOMI (1)

Posted by IYan 0 comments

Dengan percepatan perkembangan dunia ekonomi dan investasi secara global saat ini diikuti dengan semakin banyaknya terminologi atau istilah-istilah ekonomi yang timbul. Munculnya istilah-istilah baru dalam dunia ekonomi cukup menimbulkan kesulitan tersendiri bagi mereka yang karena jabatan atau karena tuntutan pekerjaan harus secara langsung berhadapan dengan istilah-istilah ekonomi tersebut, terutama istilah-istilah dalam bahasa inggris.
berdasarkan hal tersebut di atas maka saya mencoba berusaha menyumbangkan sedikit pengetahuan saya dan diambil dari berbagai sumber di internet, maka terkumpullah istilah-istialah dalam ekonomi.
semoga kamus ekonomi ini dapat bermanfaat khususnya pelajar dalam mencari referensi.

ABACUS
Alat Hitung : Sejenis alat hitung sederhana terbuat dari kayu yang dilengkapi manik-manik berporos kawat yang masih banyak digunakan di negara Asia. disebut juga "cipoa"
 
ABANDONMENT
Pelepasan Hak : Pelepasan hak, andik atau milik seseorang kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya berupa saham atau hak milik lainnya.

ABANDONMENT VALUE
Nilai Residual : Jumlah yang dapat diperoleh secara nyata dengan melikuidasi proyek sebelum umur ekonomisnya habis.
ABATEMENT
Pengurangan : Penghapusan sebagian atau seluruh beban. misalnya suatu Abatement pajak maka artinya dibatalkan klaim pajak tersebut.
ABC AGREEMENT
Perjanjian ABC : Sebuah perjanjian yang dilakukan antara perusahaan pialang dengan seseorang pegawainya. Dalam perjanjian tersebut akan diuraikan secara rinci hak-hak dari perusahaan jika perusahaan membeli keanggotaan bursa saham bagi pegawai yang terlibat dalam perjanjian tersebut.
ABILITY TO PAY
Kemampuan Membayar : Kemampuan peminjam untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga atas kewajiban jangka panjang dari penghasilannya.
ABILITY TO PAY PRINCIPLE OF TAXATATION
Azas Perpajakan Berdasarkan pada Kemampuan Membayar : Suatu prinsip yang dijadikan pedoman atas pembayaran pajak yang didasarkan pada kemampuan atau posisi keuangan seseorang. Maksud dari prinsip tersebut adalah beban pajak yang ditanggung oleh warga suatu negara disesuaikan dengan tingkat pendapatan yang diperolehnya. Jadi seorang warga negara yang memiliki tingkat pendapatan tinggi harus membayar pajak lebih besar dibandingkan warga negara yang berpendapatan rendah.




Read More..

11 Tahun Tidur Dengan Jenazah Istri dan Cerita Sedih di Baliknya

Posted by IYan 0 comments



Setiap orang punya cara gila untuk membuktikan rasa cintanya, bahkan setelah maut memisahkan. Pria ini melakukan hal yang cukup menyeramkan. Dia sudah lebih dari 11 tahun tidur dengan jenazah istrinya. Anda mungkin menganggapnya gila, namun ada kisah memilukan di balik kenekatan yang dia lakukan.


20 bulan tidur di atas makam istri
Le Van adalah seorang pria dari Provinsi Quang Nam, Vietnam. Istri Le Van meninggal di tahun 2003, yang membuat hati pria tersebut hancur berkeping-keping. Pria biasanya merelakan kepergian istrinya dengan air mata dan penyesalan, namun Le Van terlalu mencintai istrinya, melebihi apapun.


Janji pernikahan untuk setia hingga maut memisahkan tidak cukup baginya, sebab Le Van tetap ingin bersama sang istri setelah maut memisahkan mereka. Rasa duka ini membuat Le Van tidur berbulan-bulan di atas tanah pemakaman istrinya, 20 bulan dia habiskan di pemakaman, bahkan saat hujan deras sekalipun.




Dilansir oleh stomp.com.sg, akhirnya Le Van memutuskan untuk membawa jenazah istrinya pulang ke rumah. Pria itu menggali makam dan membawa pulang kembali istrinya untuk tinggal bersama dengan anak-anak mereka.
Cinta saya melebihi apapun
Sejak tahun 2004, Le Van tinggal bersama dengan jenazah istrinya, bahkan tidur di sampingnya. Tubuh sang istri yang sudah hancur di beberapa bagian diperbaiki lagi. Le Van melapisi tubuh istrinya dengan kertas sewarna kulit. Dia melapisi wajah istrinya dengan cetakan yang dia gambar seperti wajah istrinya saat masih hidup.



"Saya percaya bahwa cinta akan bertahan selamanya, bahkan hingga kematian memisahkan kami berdua," ujar Le Van". 
 


Obsesi ini membuat banyak orang berpikir Le Van sudah gila. Namun hingga sekarang tak ada yang meminta Le Van untuk mengembalikan jenazah istrinya ke makam. Sebab, orang-orang di sekitar Le Van tahu betapa besar rasa cinta pria tersebut pada istrinya.
Setiap orang punya cara berbeda untuk menghadapi sebuah kehilangan. Entah sampai kapan Le Van akan mempertahankan jenazah istri yang dia cintai agar berada di sisinya.

Sumber : Vemale.com
Read More..

Jurnalis Iraq Paparkan Kondisi Sunni dan Syi’ah, Pelajaran Buat Muslim Indonesia

Posted by IYan Sunday, 16 November 2014 0 comments
Salah seorang peserta International Conference on Islamic Media asal Irak Dr. Ahmed Mahjoub Jubouri, memaparkan kondisi terakhir negerinya khususnya dalam konflik sunnah dan syiah, di kantor Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2013).
Dia mengatakan, sejak penjajahan Amerika pada tahun 2003, kondisi Irak tidak stabil. Pada masa Sadam Husein, jelas Ahmed, meskipun dengan gaya kepemimpinan yang begitu otoriter, namun saat itu, kondisi kaum Muslimin di Iraq sangat solid, hubungan antar mereka tetap baik, termasuk antara kaum Muslimin Sunni dan  agama Syi’ah.
“Saat itu orang Syi’ah seringkali menyerukan persatuan,” kisahnya.
Seiring waktu perselisihan-perselisihan mulai muncul. Hal ini, ungkap Ahmed, karena ada perbedaan pandangan antara Sunni dan Syi’ah terhadap penjajah Amerika.
“Orang Sunni memandang masuknya Amerika sebagai agresi atau penjajahan, sehingga sikap mereka adalah membela tanah air dengan perang bersenjata melawan Amerika. Sedangkan orang Syi’ah memandang sebaliknya, mereka memandang Amerika sebagai penyelamat mereka dari cengkeraman Sadam Hussein.” terangnya.
Sementara orang Kurdi – sesungguhnya mereka Sunni-, namun karena pada masa rezim Sadam Hussein mereka memiliki masalah dengan pemerintah, pandangan mereka jadi mirip Syi’ah.
“Mereka menganggap Amerika sebagai pembebas. Sayangnya sikap mereka ini lebih banyak dipengaruhi oleh fanatisme golongan,” paparnya.
Akibat perpecahan tersebut, akhirnya saat ini kantong-kantong pemerintahan di Irak, 90% dikuasai orang-orang Syi’ah. Karena saat pendudukan Amerika di Irak, orang-orang Syi’ah aktif berpolitik hingga seperti saat ini. Imbasnya, setelah menguasai pemerintahan, termasuk dalam tubuh militer, mereka (Syi’ah) berani melakukan pembantaian terhadap orang Sunni.
”Ribuan orang mereka bantai, ratusan masjid mereka bakar. Bahkan orang-orang sunni yang tinggal di tempat yang mayoritas Syi’ah lambat laun di usir. Hingga tempat tinggal mereka bersih tanpa orang-orang Sunni,” tuturnya.
Baru belakangan inilah, muncul kesadaran dalam diri kaum Muslimin Sunni untuk kembali berjuang melalui jalur politik. Namun, karena mereka sudah lama meninggalkan jalur politik, berbagai struktur pemerintahan di departemen-departemen di Irak sudah dikuasai orang Syi’ah, sehingga orang Sunni mengalami kesulitan untuk kembali masuk ke pemerintahan.
“Dari mulai bidang militer, kehakiman dan media mereka (orang Syi’ah) kuasai,” ungkap Ahmed.
Karena tiga hal tersebut menjadi hal yang begitu penting untuk dikuasai oleh orang Syi’ah. Sehingga banyak kelicikan-kelicikan yang mereka lakukan. Seperti dibidang militer, kata Ahmed, mereka berhasil menguasai hingga 97%. Ini menyebabkan orang-orang Sunni tidak bisa berkutik karena hanya menguasai 3% kekuatan di bidang militer.
“Begitu juga di bidang kehakiman, orang-orang Syi’ah banyak memutuskan perkara seenak mereka. Sehingga setiap pekan ada ratusan orang Sunni yang dijatuhi hukuman mati,” katanya.
Begitu juga media yang sepenuhnya sudah dikuasai mereka.  Semua acara yang ditayangkan merupakan acara model syi’ah. “Bahkan Adzan pun, sudah adzan model Syi’ah.” Terangnya.
Salah satu pembohongan publik melalui media yang dilakukan oleh orang-orang Syi’ah adalah adanya klaim bahwa mayoritas masyarakat Iraq adalah Syi’ah.
“Padahal sesungguhnya mayoritas adalah Sunni. Orang Syi’ah paling banyak 38% saja,” tambahnya.
Hal tersebut mereka simpulkan karena membagi masyarakat Iraq ke dalam tiga kelompok, yaitu Sunni, Syi’ah dan Kurdi. Padahal orang Kurdi adalah orang Sunni juga. Untuk meminimalisir hal tersebut, pihak Sunni terakhir memiliki dua chanel Tv, namun akhirnya dilarang oleh pemerintahan Syi’ah.
“Meskipun demikian, kita (Sunni) masih ada media Sunni tapi disiarkan dari luar Iraq,” ujarnya.
Dalam mengakhiri pertemuannya, Dr. Jubouri berpesan kepada kaum Muslimin Sunni yang berada di Indonesia. Pertama, jangan sampai kita tertipu oleh orang-orang Syi’ah meskipun pada awalnya mereka mengajak untuk bersatu, sebab nanti ketika ada kesempatan mereka tidak segan-segan membantai orang-orang Sunni. Kedua, Meskipun keadaan di Irak sudah seperti itu, tapi kami tidak putus asa, kami isiqomah dan terus berjuang melawan mereka,” pungkasnya. Barokumulloh fikum ajma’in.

Sumber : https://alfanarku.wordpress.com/2014/01/10/jurnalis-iraq-paparkan-kondisi-sunni-dan-syiah-pelajaran-buat-muslim-indonesia/
Read More..

Mengungkap Dalang Pembunuhan Husain Radhiyallahu ‘Anhu

Posted by IYan 0 comments
Cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma  gugur terbunuh di tanah Karbala. Tragis dan mengenaskan. Dan Yazid bin Muawiyah pun jadi tersangka tunggal dalam tragedi ini. Nama Yazid busuk. Bahkan bapaknya Muawiyah radhiyallahu anhu pun tercemar. Laknat sekelompok manusia terus membayangi mereka, terlebih di hari terbunuhnya Husain radhiyallahu anhu, 10 Muharram atau hari Asyura.

Siapa yang tak akan benci dan murka kepada pembunuh cucu tercinta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?
Namun benarkah Yazid membunuh Husain radhiyallahu anhu? Atau benarkah Yazid memerintahkan supaya Husain radhiyallahu anhu dibunuh di Karbala?
Sejenak, kita kembali ke tahun 61 H tepatnya di Padang Karbala.
PEMBUNUH HUSAIN RADHIYALLAHU ‘ANHU TERNYATA ADALAH SYIAH KUFAH
PENGAKUAN PARA PEMBUNUH HUSAIN RADHIYALLAHU ‘ANHU
Syiah Kufah telah mengakui bahwa merekalah yang membunuh Husain radhiyallahu anhu.  Pengakuan Syiah pembunuh-pembunuh Husain radhiyallahu anhu ini diabadikan oleh ulama-ulama Syiah yang merupakan rujukan dalam agama mereka seperti Baqir al-Majlisi, Nurullah Syusytari, dan lain-lain di dalam buku mereka masing-masing. Mullah Baqir al-Majlisi, seorang ulama rujukan Syiah menulis,
“Sekumpulan orang-orang Kufah terkejut oleh satu suara ghaib. Maka berkatalah mereka, “Demi Tuhan! Apa yang telah kita lakukan ini tak pernah dilakukan oleh orang lain. Kita telah membunuh “Penghulu Pemuda Ahli Surga” karena Ibnu Ziyad anak haram itu. Di sini mereka mengadakan janji setia di antara sesama mereka untuk memberontak terhadap Ibnu Ziyad tetapi tidak berguna apa-apa.” (Jilaau al-‘Uyun, halaman 430).
Qadhi Nurullah Syusytari pula menulis di dalam bukunya Majalisu al-Mu’minin bahwa setelah  sekian lama (lebih kurang 4 atau 5 tahun) Husain radhiyallahu ‘anhu terbunuh, pemuka orang-orang Syiah mengumpulkan kaumnya dan berkata,
“Kita telah memanggil Husain radhiyallahu anhu dengan memberikan janji akan taat setia kepadanya, kemudian kita berlaku curang dengan membunuhnya. Kesalahan kita sebesar ini tidak akan diampuni kecuali kita berbunuh-bunuhan sesama kita.” Dengan itu berkumpullah sekian banyak orang Syiah di tepi Sungai Furat sambil mereka membaca ayat (artinya), “Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang telah menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu.” (QS. Al-Baqarah: 54). Kemudian mereka berbunuh-bunuhan sesama mereka. Inilah golongan yang dikenali dalam sejarah Islam dengan gelar “at-Tawwaabun.”
Sejarah tidak lupa dan tidak akan melupakan peranan Syits bin Rab’i di dalam pembunuhan Husain radhiyallahu anhu di Karbala. Tahukah Anda siapa itu Syits bin Rab’i? Dia adalah seorang Syiah tulen, pernah menjadi duta Ali radhiyallahu anhu di dalam peperangan Shiffin, dan senantiasa bersama Husain radhiyallahu ‘anhu. Dialah juga yang menjemput Husain radhiyallahu anhu ke Kufah untuk mencetuskan pemberontakan terhadap pemerintahan pimpinan Yazid, tetapi apakah yang telah dilakukan olehnya?
Sejarah memaparkan bahwa dialah yang mengepalai 4.000 orang bala tentara untuk menentang Husain radhiyallahu anhu, dan dialah orang yang mula-mula turun dari kudanya untuk memenggal kepala Husain radhiyallahu anhu. (Jilaau al-Uyun dan Khulashatu al-Mashaaib, hal. 37).
Masihkah ada orang yang ragu-ragu tentang Syiah-nya Syits bin Rab’i dan tidakkah orang yang menceritakan perkara ini ialah Mullah Baqir al-Majlisi, seorang tokoh Syiah terkenal? Secara tidak langsung hal ini berarti pengakuan dari pihak Syiah sendiri tentang pembunuhan itu.
Lihatlah pula kepada Qais bin Asy’ats, ipar Husain radhiyallahu anhu, yang tidak diragukan tentang Syiahnya tetapi apa kata sejarah tentangnya? Bukankah sejarah menjelaskan kepada kita bahwa itulah orang yang merampas selimut Husain radhiyallahu anhu dari tubuhnya selepas pertempuran? (Khulashatu Al Mashaaib, halaman 192).
KESAKSIAN AHLUL BAIT YANG SELAMAT DALAM TRAGEDI KARBALA
Pernyataan saksi-saksi yang turut serta di dalam rombongan Husain sebagai saksi-saksi hidup di Karbala, yang terus hidup selepas peristiwa ini, juga membenarkan bahwa Syiahlah pembunuh Husain dan Ahlul Bait. Termasuk pernyataan Husain radhiyallahu anhu sendiri yang sempat direkam oleh sejarah sebelum beliau terbunuh. Husain radhiyallahu anhu berkata dengan menujukan kata-katanya kepada orang- orang Syiah Kufah yang saat itu tengah siaga bertempur melawan beliau,
“Wahai orang-orang yang curang, zalim, dan pengkhianat! Kamu telah menjemput kami untuk membela kamu di waktu kesempitan, tetapi ketika kami datang untuk memimpin dan membela kamu dengan menaruh kepercayaan kepadamu, maka sekarang kamu justru menghunuskan pedang dendammu kepada kami dan kamu membantu musuh-musuh di dalam menentang kami.” (Jilaau al-Uyun, halaman 391).
Beliau juga berkata kepada Syiahnya, “Binasalah kamu! Bagaimana mungkin kamu menghunuskan pedang dendammu dari sarung-sarungnya tanpa adanya permusuhan dan perselisihan yang ada di antara kamu dengan kami? Mengapa kamu akan membunuh Ahlul Bait tanpa adanya sebab?” (Jilaau al-Uyun, halaman 391).
Ali Zainal Abidin putra Husain radhiyallahu anhu yang turut serta di dalam rombongan ke Kufah dan terus hidup selepas terjadinya peristiwa itu, juga berkata kepada orang-orang Kufah lelaki dan perempuan yang meratap dengan mengoyak-ngoyak baju mereka sambil menangis, dalam keadaan sakit beliau dengan suara yang lemah berkata kepada mereka,
“Mereka ini menangisi kami. Bukankah tidak ada orang lain yang membunuh kami selain mereka?” (Al-Ihtijajkarya At Thabarsi, halaman 156).
Pada halaman berikutnya Thabarsi, seorang ulama Syiah terkenal menukilkan kata-kata Imam Ali Zainal Abidin kepada orang-orang Kufah. Kata beliau, “Wahai manusia (orang-orang Kufah)! Dengan nama Allah aku bersumpah untuk bertanya kepada kamu, ceritakanlah! Tidakkah kamu sadar bahwa kamu mengirimkan surat kepada ayahku (mengundangnya datang), kemudian kamu menipunya? Bukankah kamu telah memberikan perjanjian taat setia kamu kepadanya? Kemudian kamu membunuhnya, membiarkannya dihina. Celakalah kamu karena amalan buruk yang telah kamu dahulukan untuk dirimu.”
LAKNAT DAN KUTUKAN AHLUL BAIT ATAS SYIAH-NYA
Husain radhiyallahu anhu mendoakan keburukan untuk golongan Syiah yang sedang berhadapan untuk bertempur dengan beliau, “Ya Allah! Tahanlah keberkatan bumi dari mereka dan cerai-beraikanlah mereka. Jadikanlah hati-hati pemerintah terus membenci mereka karena mereka menjemput kami dengan maksud membela kami tetapi sekarang mereka menghunuskan pedang dendam terhadap kami.” (Jilaau Al Uyun, halaman 391).
Ternyata, nasib Syiah yang sentiasa diuber-uber di beberapa daerah dan negara-negara Islam di sepanjang sejarah membuktikan terkabulnya kutukan dan laknat Sayyidina Husain di medan Karbala atas Syiah.
Beliau juga berdoa, “Binasalah kamu! Tuhan akan membalas bagi pihakku di dunia dan di akhirat… Kamu akan menghukum diri kamu sendiri dengan memukul pedang-pedang di atas tubuhmu dan mukamu akan menumpahkan darah kamu sendiri. Kamu tidak akan mendapat keberuntungan di dunia dan kamu tidak akan sampai kepada hajatmu. Apabila kamu mati, kelak sudah tersedia adzab Tuhan untukmu  di akhirat. Kamu akan menerima azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir yang paling dahsyat kekufurannya.” (Mullah Baqir Majlisi – Jilaau Al Uyun, halaman 409).
Peringatan hari Asyura pada tanggal 10 Muharram oleh orang-orang Syiah, di mana mereka menyiksa badan dengan memukuli tubuh mereka dengan rantai, pisau, dan pedang sebagai bentuk berkabung yang dilakukan oleh golongan Syiah, sehingga mengalir darah dari tubuh mereka sendiri juga merupakan bukti diterimanya doa Husain radhiyallahu anhu. Upacara ini dengan jelas dapat dilihat hingga sekarang di dalam masyarakat Syiah.
Zainab, saudara perempuan Husain radhiyallahu anhu yang terus hidup selepas peristiwa itu juga mendoakan keburukan untuk golongan Syiah Kufah. Katanya, “Wahai orang-orang Kufah yang khianat, penipu! Kenapa kamu menangisi kami sedangkan air mata kami belum kering karena kezalimanmu itu. Keluhan kami belum terputus oleh kekejamanmu. Keadaan kamu tidak ubah seperti perempuan yang memintal benang kemudian diuraikannya kembali. Kamu juga telah mengurai ikatan iman dan telah berbalik kepada kekufuran… Adakah kamu meratapi kami, padahal kamu sendirilah yang membunuh kami? Sekarang kamu pula menangisi kami. Demi Allah! Kamu akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Kamu telah membeli keaiban dan kehinaan untuk kamu. Tumpukan kehinaan ini sama sekali tidak akan hilang walau dibasuh dengan air apapun.” (Jilaau Al  Uyun, halaman 424).
Kutukan dan laknat ini pun dapat kita saksikan saat ini. Syiah yang terus memperingati tragedi Karbala setiap 10 Muharram (Asyura) menjadikan hari tersebut sebagai hari berkabung. Mereka membacakan kisah terbunuhnya Husain, syair-syair sedih tentang kematian Husain, lalu mereka menangis, meratap pilu, dan seterusnya.
Adapun di kalangan Ahlus Sunnah (Sunni) yang dituduh Syiah membenci Ahlul Bait, tidak pernah terjadi upacara yang seperti ini yang menunjukkan bahwa laknat dan kutukan Husain beserta ahlul baitnya tidak menyentuh mereka. Sebaliknya, justru Syiah yang mengaku-ngaku sebagai pecinta Ahlul Baitlah yang terkena kutukan-kutukan ini. Maka dengan itu jelaslah bahwa Syiahlah golongan yang bertanggungjawab membunuh Husain radhiyallahu anhu.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kaum muslimin dan bangsa ini dari tipu daya mereka. &

Sumber : https://alfanarku.wordpress.com/2013/11/20/mengungkap-dalang-pembunuhan-husain-radhiyallahu-anhu/
Read More..

Marja’ Syi’ah Kini Menjadi Ulama’ Sunni

Posted by IYan 0 comments
SYIAH TIMUR TENGAH DIKAGETKAN OLEH WAJAH AYATULLAH / MARJA’ (ULAMA TERTINGGI RUJUKAN) MEREKA YANG KINI BERWAJAH SEORANG ULAMA SUNNI (DISERTAI VIDEO CERAMAHNYA)
Semalam (video di upload 18 Maret 2014) , jam 9 Waktu Mekkah ِِِAl-Mukarramah, Penganut agama syiah imamiyah itsna ‘asyariyah / ja’fariyah Timur Tengah, digemparkan oleh TV Wesal Arab Saudi yang menyajikan salah satu acara “terpanas” yang pasti membuat kuping kaum syiah dan para ulama mereka memerah.
Pasalnya, tamu dalam acara tersebut adalah salah seorang mantan ayatollah syiah, ulama hadits, fiqh dan ushul agama syiah sekaligus sebagai marja’ (ulama rujukan tertinggi) dalam komunitas syiah, yang kini berwajah sebagai seorang ulama sunni yang sangat handal. Semalam ia muncul untuk pertama kalinya secara resmi sebagai seorang ulama sunni ,setelah sebelumnya ia kerap muncul sebagai ulama syiah yang berserban hitam ala syiah.
Ini merupakan taqdir yang sangat luar biasa, sebab seorang marja’ dalam agama syiah adalah ulama tertinggi ,semua fatwa dan ucapannya diamalkan laksana wahyu ,dan tak perlu ditanya tentang dalil dari semua fatwanya. Derajat Marja’ ini, lebih tinggi dari derajat keulamaan lainnya dalam agama syiah, hatta derajat ulama mujtahid muthlaq ataupun presiden.
Biasanya kalau sudah menjadi marja’ ; uang jutaan dolar dari hasil “khumus” (baca ; uang haram) akan memenuhi rekening banknya di Swiss ,Jerman, Prancis atau Negara Eropa lainnya. Sebab semua uang khumus-nya kaum syiah, penempatannya diatur oleh seorang marja’ sekehendaknya.
Dengan segala kekayaan dan tingginya derajat keulamaan ini, ternyata mantan marja’ syiah ini ; Syaikh Al’Allaamah Abu ‘Ali Husain Al-Muayyid hafidzhahullah, meninggalkan pangkat tersebut dan lebih memilih untuk menyelamatkan keyakinannya. Baginya pangkat, harta dan kedudukan tinggi tidak berarti jika aqidah dan keyakinannya tidak memiliki dasar dan pondasi yang benar dan absah. Inilah sebabnya, ia “melarikan diri” dari semua harta dan pangkat dunia demi meraih cahaya iman dalam bingkai mazhab ahli sunnah waljama’ah.
Tidak tanggung-tanggung, ia rela meninggalkan semua kerabatnya, orangtuanya yang merupakan salah satu pemuka syiah dari keturunan marga Al-Kaadzhimiyah (marga tertinggi syiah) ia tinggalkan, demikian juga semua anaknya, dan istrinya ,ia tinggalkan sebab mereka semua tidak menyetujui berpindahnya beliau ke mazhab sunni.
Ibu beliau ; anak salah satu marja’ syiah ; ayatullah sayid hasan shadar.Sedangkan istrinya ; saudari dari dai syiah populer ,Ammaar Al-Hakim. Ketika istrinya mengetahui ia telah masuk dalam mazhab sunni, ia meminta cerai dan berkata pada beliau ; “Saya tidak akan pernah rela hidup menjadi istri seorang suami yang mendoakan keridhaan terhadap Aisyah”, Mendengar itu, iapun menjawab ; “Demikian juga aku, tidak mungkin bisa hidup dengan seorang istri yang selalu saja mencaci maki ibundaku, Aisyah radhiyallaahu’anha”.
Karena khawatir ditangkap atau dibunuh oleh otoritas dan rezim Iraq dan Iran, beliaupun melarikan diri ke Yordania, lalu pindah ke Libanon, dan sekarang telah hidup di Jeddah, Arab Saudi. Ia mendapatkan suaka dan keamanan di Arab Saudi, dan sekarang beliau menjadi salah satu ulama yang ditugaskan di Rabithah Al-’Aalam Al-islamiy di Jeddah. Semalam, di Wesal TV beliau mengisahkan perjalanan hidupnya, dari kecil, sewaktu menuntut ilmu di Hawzah Nejf, dan Qum, hingga menjadi ulama rujukan (marja’) syiah di Iran dan Iraq secara khusus, dan di dunia secara umum.

 Sewaktu beliau masih menjabat sebagai Ayatullah Syi’ah


 Setelah beliau bertaubat dan kembali ke mazhab Sunni

Sumber : https://alfanarku.wordpress.com/2014/03/20/marja-syiah-kini-menjadi-ulama-sunni/
Read More..

Kisah Nyata: Rekening Atas Nama Utsman bin Affan RA Masih Ada Hingga Kini

Posted by IYan 0 comments
Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama USMAN BIN AFFAN.
Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel ‘Usman bin Affan Ra’ yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi?
Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka.
Penasaran?
Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran.

Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih. Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi’ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli. Mengetahui hal itu, Usman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli ‘setengah’ air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin.
Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Usman pun akhirnya membeli ‘sisa’ air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kl. Rp. 5 M). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.
Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Usman bin Affan terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.
Kebun wakaf Usman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Usmaniyah (Turki Usmani).
Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.
Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Usman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.
Rekening atas nama Usman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.
Dengan begitu ‘kekayaan’ Usman bin Affan yang tersimpan di bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.
Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari ‘rekening’ Usman.
Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya, hotel ‘Usman bin Affan’ tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola hotel ternama.
Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M). Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di ‘rekening’ Usman bin Affan.
Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Usman bin Affan.
Masya Allah, saudaraku, itulah ‘transaksi’ Usman dengan Allah. Sebuah perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama lebih 1400 tahun…..berapa ‘keuntungan’ pahala yang terus mengalir deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah Swt.
Saudaraku hikmah lain dari kisah diatas betapa disiplinnya pihak pengelola wakaf pemerintah Arab saudi, tidak merubah wakaf seseorang meskipun pewakaf sudah meninggal ribuan tahun sebelumnya, bahkan hasil dari tanah wakaf tersebutpun tetap digunakan sesuai peruntukannya dan tetap atas nama pewakaf,….. Subhanallah.


Sumber : https://alfanarku.wordpress.com/2014/09/09/kisah-nyata-rekening-atas-nama-utsman-bin-affan-ra-masih-ada-hingga-kini/
Read More..

Total Pageviews