Duh, Pria Ini Gagal Nikah Karena Tak Bisa Jawab Soal Matematika

Posted by IYan Tuesday, 17 March 2015 0 comments


SUNGGUH pilu nasib pria ini, pernikahannya gagal hanya karena pertanyaan yang sepele. Seorang pengantin India telah menghentikan upacara pernikahnnya, setelah pengantin pria gagal untuk memecahkan masalah matematika yang sangat sederhana.
Pengantin wanita menguji pengantin pria pada kemampuan matematika dan ketika ia mendapat jumlah yang salah, dia berjalan keluar.
Ia bertanya, “Berapa 15 ditambah enam?”
Si Pria menjawab 17.
Insiden itu terjadi di desa Rasoolabad dekat kota industri Kanpur di utara negara bagian Uttar Pradesh, petugas polisi setempat Rakesh Kumar mengatakan dikutip Emirates247, Senin (16/3/2015).
Keluarga pengantin pria mencoba membujuk pengantin wanita untuk kembali, tapi ia menolak. Dia mengatakan pengantin pria telah menyesatkan mereka tentang pendidikan.
“Keluarga pengantin pria membuat kami dalam gelap tentang pendidikan yang buruk,” kata Mohar Singh, ayah pengantin wanita. “Bahkan anak kelas pertama bisa menjawab ini.”
“Polisi setempat melakukan mediasi antara keluarga dan kedua belah pihak kembali semua hadiah dan perhiasan yang telah ditukar sebelum pernikahan,” kata Kumar.
Kebanyakan pernikahan di India diatur oleh keluarga pengantin. Kecuali untuk pertemuan singkat, pasangan jarang mengenal satu sama lain sebelum pernikahan.
Waduh ada-ada aja......

Sumber : https://www.islampos.com
Read More..

Kisah Mbah Jirah, nenek 90 tahun hidup di gubuk reyot dengan Semut

Posted by IYan 0 comments

Seorang nenek berusia 90 tahun tinggal di sebuah gubuk kecil berukuran 2x3 meter di lereng Merapi di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem Sleman. Nenek yang bernama Jirah tersebut tinggal seorang diri dan hanya ditemani seekor anjing yang dia beri nama Semut.

Di gubuk yang terbuat dari bambu dan dinding dari spanduk bekas tersebut mbah Jirah berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya hujan. Di dalam gubuk hanya ada sebuah meja, kursi dan tempat tidur yang hanya beralas tikar. Kondisinya pun lembab. Perabotan berserakan di lantai gubuk. Di depan pintu gubuk ada sebuah tungku dari tanah liat yang biasa digunakan mbah Jirah untuk memasak.


"Saya lupa kapan di sini, sudah lama, orang dulu nggak tahu tahun-tahunan, jadi lupa. Sejak kecil sudah di sini, sama Semut," kata perempuan yang kerap dipanggil Mbah Jinem oleh warga sekitar saat ditemui merdeka.com di gubuknya, Minggu (15/3).


Sehari-hari mbah Jirah berkebun. Dia menanam salak dan juga tanaman lainnya untuk kebutuhan sehari-harinya.
"Maaf ini tidak bisa menyuguhi apa-apa, salaknya nggak berbuah, padahal mbah yang tanam salak, sukun, nangka. Sehari-hari ya cuma ke kebun," ujarnya.

Sementara itu untuk beras, mbah Jirah kerap mendapat bantuan dari warga sekitar. Kadang dia hanya mendapat bantuan beras satu atau dua kilo untuk makannya dan juga Semut.

"Lauknya nggak pakai, cuma sayur, kadang gori (nangka muda), daun ubi, yang bisa dimasak. Kalau Semut, saya makan apa dia pasti pengen," ungkapnya.

Mbah Jirah sebenarnya memiliki seorang anak. Namun anaknya meninggal saat berusia dua bulan. Saat ditanya soal suaminya dia hanya diam dan mengulangi jawaban tentang anaknya.

"Anak saya sudah meninggal, waktu masih kecil, baru bulan sudah nggak ada," tuturnya.

Hujan yang akhir-akhir ini selalu mengguyur Yogyakarta membuat udara semakin dingin di malam hari. Namun rasa dingin tersebut tidak membuat mbah Jirah (90) resah. Hawa dingin menyusup lewat dinding gubuknya yang hanya terbuat dari spanduk bekas dan berlubang dibeberapa bagian tidak membuat tidurnya terusik. 
"Sudah biasa, saya tidur di sembarang tempat bisa," kata Mbah Jirah.

Ranjang bambu yang hanya beralas tikar baginya sudah cukup nyaman untuk merebahkan badannya yang renta. Dia bahkan tidak mengeluhkan banyaknya nyamuk yang menyerangnya di malam hari.

"Nggak kerasa lagi digigit nyamuk, lha setiap malam saya tidurnya di sini," ujarnya.

Dia bersyukur gubuknya tersebut tidak lagi bocor saat hujan deras. Jika bocor dia terpaksa ngungsi ke rumah tetangganya seperti saat erupsi merapi pada 2010 lalu.

"Ya ngungsi, ini yang membuatkan rumah bagus nggak bocor, pas merapi meletus ya banyak abu, ada bocor, jadi ngungsi," ungkapnya.

Mbah Jirah selama ini tinggal bersama Semut di gubuknya yang terletak di antara kebun salak di lereng Merapi. Sehari-harinya dia berkebun untuk mencukupi kebutuhannya. Terkadang beberapa tetangganya juga memberikan makanan untuknya dan juga Semut.

Kadang diberi beras sekilo atau dua kilo sama tetangga, tapi itu nggak tentu, saya ya masak sendiri," tandasnya.

Saat muda dia berjalan kaki dari rumahnya di Turgo ke Pasar Godean yang jaraknya 25 Km untuk berjualan Jambu Klutuk (jambu biji). Mbah Jirah mengatakan dulunya kebun Salak di sekitar rumahnya adalah kebun Jambu. Setiap minggunya dia memanen Jambu dan menjualnya ke pasar sesuai dengan tanggal pasaran Jawa.

"Saya jalan kaki ke Pasar Godean jualan jambu, kalau pas ada kol (mobil bak terbuka) sayur saya numpang, terus jalan lagi," katanya.

Namun setelah kebun Jambu berganti kebun Salak, dia tidak lagi berjualan ke pasar. Dia hanya bekerja di ladang dan mencari sayur-sayuran untuk kebutuhannya sehari-hari.

"Kalau sekarang sudah tua, jalan saja pakai tongkat, kalau dulu masih Jambu ya ke pasar, terus sekarang ganti Salak. Nanam Salak kok malah nggak berbuah," ungkapnya.

 Musiman, salah seorang tetangga mbah Jirah mengatakan selama ini pihak pemerintah juga sudah menyalurkan BLSM untuk mbah Jirah, namun setelah itu mbah Jirah malah memberikan uang BLSB kepada Musiman.

"Dia nggak tahu uang, dapat bantuan itu dititip kepada saya, sampai sekarang uangnya ya ada, nggak saya belikan apa-apa," katanya.

Sumber : http://www.merdeka.com/
Read More..

3 Momen Saddam Husein: Mencukur Jenggot, Bertasbih pada Allah, dan Berpidato

Posted by IYan 0 comments
 Saddam, ketika mencuci bajunya sendiri di penjara

KETIKA berada dalam bui, Sadam Husein pernah ditanya: “Wahai Sadam, sekarang Iraq (hancur) tak ada kedamaian dan keamanan disana. Jika kau keluar dari bui, butuh berapa lama untuk memulihkan kondisi ini?”

Sadam menjawab: “Saya hanya membutuhkan tiga momen. Ketika saya mencukur jenggot saya, ketika bertasbih kepada Allah, kemudian saya berpidato maka kembalilah kedamaian di Iraq.”
Awal Saddam dipenjara, adalah awal penurunan moral dan nilai-nilai Islam di Iraq. Sejak kedatangan Amerika ke Iraq dalam usaha penjajahan, bukan rahasia lagi jika para tentara AS gemar sekali mengadakan pesta minuman keras dalam jumlah banyak. Mereka menularkan kebiasaannya minum minuman keras itu kepada rakyat Iraq.
Di zaman Saddam Hussein, walaupun rejim ini termasuk diktator juga, namun saat itu tak ada bar, pub, atau tokok-toko yang menjual minuman keras. Kini, semua itu bisa ditemui dengan bebas dan terbuka di pelosok Baghdad.
Rumah bordil pun banyak yang beroperasi dan saling berebut pelanggan. Begitu pun bioskop yang kembali dibuka dan banyak memutar film-film yang berbau porno. Dulu, polisi Iraq akan menangkap pelaku kemaksiatan dan si pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Kini hal itu sudah tak ada lagi.
Tara Rasyid, seorang optamologis di Baghdad menyatakan tadinya ia bersyukur ketika Saddam Hussein digulingkan. Namun, enam bulan setelah itu, kehidupan di sekitarnya berubah menjadi neraka. “Saya selalu khawatir jika suatu waktu akan terjadi perang saudara,” ujarnya lirih kepada BBC. “Sekarang saya tidak pernah lagi percaya kepada para politisi di negara kami.”
Sedangkan Mateen Dooski, 45, berasal dari daerah Dohuk, Iraq sebelah utara, mengeluhkan sulitnya perekonomian yang tak terkendali di negaranya.
Tampaknya kondisi Iraq yang seperti ini merupakan desain dan skenario AS yang akan diterapkan di negara-negara lain yang saat ini memasuki tahap awal dan pertengahan invasi seperti Afghanistan, dan Somalia.
Bagaimanapun perbedaan menyikapi Sadam, ia adalah salah satu pemimpin besar Iraq, yang hingga akhir hayatnya tidak pernah tunduk kepada Amerika dan sekutunya.
 
Sumber : https://www.islampos.com
Read More..

Cincin 'Allah' muncul di Swedia, bukti bangsa Viking pemeluk Islam?

Posted by IYan 0 comments

Salah satu bangsa pelaut kuno yang paling terkenal dari Eropa, Viking, ternyata mempunyai keterkaitan dengan dunia Islam. Lewat penemuan cincin berusia 1.000 tahun, kini bangsa Viking disebut sebagai pemeluk Islam. Benarkah demikian?
Cincin kuno 1.000 tahun itu ditemukan di sebuah makam wanita Viking kuno yang terdapat di Swedia. Menariknya, batu kaca berwarna merah muda yang menjadi 'mata' dari cincin itu bertuliskan huruf Arab kuno yang mempunyai arti 'untuk Allah'.
Fakta di mana bangsa Skandinavia di era Viking telah lama menempa kaca ikut menguatkan teori bila sebagian bangsa pelaut itu adalah pemeluk Islam.
Akan tetapi ilmuwan dari Universitas Stockholm mempunyai pemikiran lain. Mereka mengungkapkan bila bangsa Viking mungkin bukan pemeluk Islam, namun berdagang dengan bangsa dari peradaban Islam, seperi Mesir.
Sejak 3.400 tahun silam, bangsa Viking memang diketahui sudah melakukan perdagangan benda-benda berbahan kaca dengan pedagang Mesir dan Mesopotamia (sekarang Irak).
"Cincin itu mungkin adalah bukti fisik dari hubungan antara era Viking dengan dunia Islam," tulis ilmuwan Universitas Stockholm dalam jurnal penelitian mereka, Daily Mail (16/03).
Sebagai satu-satunya cincin bertuliskan huruf Arab yang ditemukan di situs purbakala bangsa Viking, membuat cincin itu menjadi salah satu jendela sejarah paling penting di dunia.
Sejatinya cincin itu sudah ditemukan sejak abad 18, tetapi baru belakangan ini penelitian lebih detail tentang cincin itu dikuak ke publik. Apabila misteri di balik cincin 'Allah' itu tersibak, sejarah bangsa Viking bisa saja berubah.

Sumber : http://www.merdeka.com
Read More..

RI Masuk Jajaran Importir Senjata Terbesar Negara Muslim

Posted by IYan Monday, 16 March 2015 0 comments
Siapa yang dapat untung? produsen senjata Amerika Serikat tentunya.

Lima negara muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menjadi pengimpor terbanyak di dunia. India yang sebelumnya bertengger di posisi puncak bahkan digeser oleh satu negara mayoritas berpenduduk Islam. 
Mengutip laman dailysabah.com, Minggu, 15 Maret 2015, Arab Saudi tahun lalu dinobatkan sebagai importir senjata terbanyak mengalahkan India. Kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat ambisi Iran membuat negeri kaya ini membeli senjata besar-besaran.
Mengutit dibelakanya, India, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Taiwan, Australia, Korea Selatan, Indonesia, dan Turki.
Mengutip data IHS, analis terkemuka perdagangan senjata global, belanja Saudi untuk peralatan senjata pada tahun lalu melonjak 54 persen menjadi US$ 6,5 miliar. Sementara nilai belanja India hanya US$ 5,8 miliar. Impor Saudi bahkan diprediksi meningkat 52 persen menjadi US$ 9,8 miliar pada tahun ini.
"Anda melihat perpecahan politik di seluruh wilayah (Arab) dan pada saat yang sama Anda punya minyak, yang memungkinkan negara-negara untuk mempersenjatai diri, melindungi diri dan memaksakan kehendak mereka," kata Ben Moores, penulis laporan di IHS seperti dikutip Dream, Minggu, 15 Maret 2015.
David Cortright, direktur studi kebijakan di Kroc Institute for International Peace Studies, University of Notre Dame menduga Arab Saudi membangun persenjataan di tengah kekhawatiran tentang pergeseran geopolitik di Timur Tengah karena Amerika Serikat sedang mencari bantuan dalam memerangi kelompok teroris ISIS.
Dengan besarnya belanja tersebut, pasar senjata Timur Tengah telah mendatangkan banjir uang ke produsen Amerika Serikat. Nilai pengiriman senjata rakitan Negeri Paman Sam ke wilayah ini mencapai US$ 8,4 miliar tahun lalu. Angka itu naik dari US$ 6 miliar pada 2013.
Nilai gabungan impor senjata Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada tahun lalu mencapai US$ 8,7 miliar, lebih besar dari seluruh belanja senjata Eropa Barat.
Boeing, Lockheed Martin dan Raytheon, semua berbasis di Amerika Serikat, adalah tiga eksportir senjata terbesar di antara perusahaan tahun lalu, menurut laporan Global Defense Trade Report IHS.
Secara global, perdagangan peralatan militer naik 6 kali lipat pada 2014. Impor senjata di seluruh dunia naik dari US$ 56 miliar menjadi US$ 64,4 miliar.
AS tetap pengekspor senjata terbesar, dengan pengiriman naik 19 persen menjadi US$ 23,7 miliar. Rusia berada di peringkat kedua dengan nilai mencapai US$ 10 miliar, naik 9 persen dari tahun 2013. Perancis, Inggris, Jerman, Italia, Israel, Tiongkok, Spanyol dan Kanada menempati posisi 10 besar pengekspor peralatan miliar. (Ism)  

Sumber :  http://www.dream.co.id
Read More..

Kisah Berhikmah, Suami yang Membiarkan Istrinya Tenggelam di Laut

Posted by IYan 0 comments

Kisah berikut merupakan kisah fiktif, namun sarat hikmah. Semoga bermanfaat.
Suatu hari, seorang guru bercerita kepada murid-muridnya di kelas. Ia menceritakan kisah sebuah kapal pesiar yang hampir tenggelam. Ada sebuah sekoci yang digunakan untuk menyelamatkan penumpang, namun sayang ruang yang tersisa di sekoci tersebut hanya tinggal satu tempat. Kemudian, ada sepasang suami istri yang ingin menyelamatkan diri. Tanpa diduga, si suami melompat ke sekoci itu untuk menyelamatkan dirinya. Ia tak sedikitpun menoleh kepada istrinya.
“Kira-kira, apa yang diteriakkan oleh sang istri pada suaminya?” tanya sang guru.
Anak-anak di kelas pun saling bersahutan, meneriakkan kata-kata yang mungkin dilontarkan sang istri kepada suaminya. “Kamu egois!” atau “Kamu sungguh kejam, aku ini istrimu!” ada lagi yang menjawab, “Apa kamu tega membiarkan istrimu tenggelam???”
Diantara sahutan-sahutan jawaban itu, ada seorang anak yang diam saja. Wajahnya terlihat tegang, dan berpikir keras. Kemudian, sang guru mempersilakan anak itu untuk menjawab.
“Tolong jaga anak kita baik-baik.”
Sang guru tertegun. “Bagaimana kamu bisa menebak dengan benar? Apa kamu sudah tahu cerita ini sebelumnya?”
“Belum, saya belum pernah mendengar cerita ini. Namun, itulah yang dikatakan ibu saya saat beliau akan meninggal karena sakit parah.” jawab si anak.
Kemudian sang guru pun melanjutkan ceritanya. Benar apa yang dikatakan anak tersebut. Sang istri meneriakkan hal itu karena mereka memang memiliki seorang anak yang masih kecil, yang juga ada dalam sekoci tersebut. Sebelum mereka melakukan perjalanan dengan kapal pesiar, keduanya sudah mengetahui bahwa sang istri mengidap penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan. Kemudian, sang suami memutuskan untuk menyelamatkan diri demi menjaga kelangsungan hidup anaknya, agar dia bisa menjaga dan merawat anaknya hingga dewasa. Apabila sang istri yang di selamatkan, maka tak lama lagi istrinya juga akan meninggal karena penyakit.
Hal ini baru terungkap ketika anaknya sudah dewasa, dan ayahnya baru meninggal. Sang anak menemukan buku harian ayahnya. Isinya sungguh mengharukan.
Ketika aku melompat ke dalam sekoci, sebenarnya aku tidak ingin melompat. Jika diizinkan, aku ingin tenggelam bersamamu di dasar samudera. Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian. Namun, aku harus memilihi keputusan yang berat ini, demi anak kita. Harta berharga yang kita miliki dan harus kita jaga.
Demikianlah kisah tentang seorang suami yang ‘tega’ membiarkan istrinya tenggelam. ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dalam cerita ini:
  1. Kebijaksanaan sang suami. Saat dihadapakan pada pilihan yang sulit, kita harus bijak dalam memilih. Pilihlah yang paling banyak manfaatnya, dan sedikit madharatnya.
  2. Kebesaran hati sang istri. Saat mengetahui suaminya melompat, dia tahu bahwa suaminya telah memutuskan yang terbaik untuk mereka. Apabila dia yang melompat ke sekoci kemudian suaminya mati tenggelam, dia tidak bisa merawat anak mereka yang masih kecil karena dia sendiri menderita sakit yang tidak dapat disembuhkan lagi. Oleh karena itu, sang istri ikhlas dan justru berpesan pada suaminya untuk menjaga anak mereka baik-baik.
  3. Pandangan orang terhadap pilihan hidup seseorang. Seringkali, dalam hidup kita harus memilih yang terbaik. Namun, yang baik tersebut belum tentu baik di mata orang lain. Seperti murid-murid yang meneriakkan prasangka buruknya, demikian pula dengan orang-orang di sekitar kita. Mereka hanya melihat dari luarnya saja, tanpa mengetahui apa yang ada dalam benak kita. Setiap keputusan, pasti akan menuai pro dan kontra. Baik maupun buruk, orang akan tetap berbicara. Oleh karena itu, teguhlah pendirian ika keputusan atau pilihan hidup kita memang benar.
Sumber : http://www.fimadani.com
Read More..

Film ‘The Book Of Signs’ Buat Wanita Katholik Ini Akhirnya Masuk Islam

Posted by IYan 0 comments

SAYA lahir di Georgetown, Washington. Saya Hispanik Amerika. Ayah saya adalah Nikaragua dan ibu saya Puerto Rico. Saya dibesarkan di Gereja Katolik. Selama dua tahun, ayah mengubah kami menjadi umat Buddha karena kehendak kita sendiri.
Saya memiliki kakak dan adik. Sebelumnua kita semua hidup dalam ketakutan karena ayah adalah seorang pecandu alkohol. Saat itu saya berusia 13 tahun, mungkin orang berpikir ibu saya akan meninggalkan ayah, namun apa yang terjadi justru ayah yang meninggalkan kami.
Dengan kepergian ayah, ibu saya bekerja sangat keras untuk mendukung perekonomian keluarga kami. Sejak saat itulah kehidupan saya berantakan, saya-pun mulai minum dan merokok, pasti menggunakan narkoba. Saya berpesta sepanjang malam.
Sampai pada akhirnya saya amil anak pertama saat saya berusia 15 tahun, saya merasa saya tidak memiliki Tuhan. Bagaimana Tuhan bisa mengecewakan saya? Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang salah! Saya marah, kecewa. Saya pikir Tuhan mengasihi saya, tetapi Dia meninggalkan saya ketika saya sangat membutuhkan-Nya.
Saya bahkan tidak bisa bangun untuk mengurus anak saya. Saya menghancurkan diri sendiri gara-gara apa yang saya perbuat.
Saya masih menyesali segalanya. Saya tidak punya kehidupan, melompat dari satu hubungan ke yang lain. Aku jatuh lebih dalam kehidupan duniawi, dimana saya berpikir bahwa uang, mobil dan beberapa pakaian bergaya akan membuat saya bahagia.
Daam suatu malam saya menangis, memohon pada Tuhan untuk mengampuni saya, menanyakan, “Tolong bantu saya!” berkata saya dalam lubuk hati terdalam, saya salah.
Hingga pada tahun pertama saya bertemu dengan seorang gadis Palestina dan menjadi sahabatku. Saya-pun mengunjungi rumahnya. Saya melihat seberapa dekat keluarganya. Mereka sebagian besar keluarga Muslim tradisional. Namun saya khawatir kepada orang tua teman saya, jika anaknya berteman dengan saya karena beberapa alasan. Satu, saya bukan Muslim. Saya juga seorang remaja hamil dan mereka bisa saja memiliki rasa takut bahwa saya akan merusak putri mereka.
Teman saya tinggal dengan saya bahkan ketika bayi saya lahir. Dia adalah salah satu yang mengatakan untuk meng-adzankan di telinga putri saya. Saya ingin anak saya menjadi seperti dia: baik, baik dan sederhana. Saya sangat terkejut bahwa sebuah keluarga Muslim yang tinggal di Amerika masih memiliki moral. Saya ingin anak saya untuk memiliki kehidupan yang baik.
Menjadi Muslim berarti tidak minum, tidak ada clubbing, atau makan daging babi. Hey! Itu semua yang kita makan di Puerto Rico.
Pada suatu waktu, saya diundang ke rumah teman terbaik saya untuk menonton film “The Book of Signs”. Saya menjadi sangat ingin tahu tentang Al-Quran. Buku ini tahu hal-hal jauh sebelum zaman modern seperti tahap kehamilan. Juga bagaimana Allah membuat sapi dan campuran antara darah dan urin adalah susu yang bermanfaat. Belum lagi Quran ditulis seribu empat ratus tahun yang lalu.
Aku bertanya apakah aku bisa bertaubat di Masjid. Namun saat saya beberapa kali pergi kemasjid semakin takut. Apa yang akan keluarga saya katakan?
Tapi akhirnya itulah yang saya lakukan. Saya bersyahadat, lima bulan sebelum ulang tahun kesembilan belas pada bulan April 1996. Saya merasa begitu lega seperti beban berat telah terangkat dari pundak saya. SAya  bersumpah awan tampak seperti kapas, dan langit tidak pernah tampak begitu biru, saya Muslim!
Suatu hari adik saya datang ke rumah untuk memberitahu saya, ada seseorang tertarik untuk menikahi saya. Dia adalah manatan kekasih saya, saya pernag bertemu dengannya saat usia saya lima belas dan menikah di sembilan belas. Kami memiliki tiga anak bersama-sama dan telah menikah selama tiga setengah tahun. Dia adalah Kristen, saya Katolik dan Allah membawa kita bersama sebagai umat Islam.
Semoga Allah mengampuni kita dan mengasihi kita untuk hal yang dilakukan secara sadar dan tidak sadar.

Sumber : http://dakwahmedia.com
Read More..

Total Pageviews