Mengapa File Berukuran Besar Tidak Bisa di-Copy ke Flashdisk / Hardisk Dengan Kapasitas Besar?

Posted by IYan Sunday, 24 January 2016 0 comments
Salah satu alasan banyak orang memilih membeli flash drive berukuran besar adalah agar bisa menyimpan file yang berukuran besar. Namun ketika mencoba menyimpan file yang berukuran besar, Anda mengalami masalah. Anda tidak dapat menyalin file berukuran besar ke flash drive, bahkan flash drive yang memiliki kapasitas besar sekali pun.

Seperti inilah notifikasi kegagalan ketika Anda ingin meng-copy file berukuran besar.

Coba Anda perhatikan gambar di atas. File yang hendak di-copy memiliki ukuran sekitar 10GB, tetapi tidak bisa di-copy ke hardisk eksternal. Bahkan hardisk eksternal tersebut masih memiliki ruang kosong yang sangat besar jika dibandingkan ukuran file yang hendak di-copy, yaitu sekita 1,4TB.

Mungkin Anda sempat berfikir kalau flash drive yang ada sudah rusak, padahal baru saja membelinya. Mungkin juga Anda berfikir bahwa kapasitas sudah tidak mencukpi, tetapi ketika dicek masih banyak ruang kosongnya. Termasuk saya juga sempat berfikir demikian, dan ternyata pemikiran saya tersebut salah. Lalu apa yang terjadi? Yuk, kita pelajari lebih lanjut.

Jika berbicara mengenai media penyimpanan, entah itu hardisk, flashdisk, atau yang lainnya, pastilah hal yang melekat adalah File System yang digunakan. Coba saja perhatikan saat kita melakukan format, pasti diminta menentukan file system akan digunakan. Atau ketika kita melakukan partisi hardisk, akan diminta juga file system apa yang akan digunakan. Nah, inilah dasar permasalahannya.

Setiap flash drive, secara default diformat dengan file system FAT32. Nah, FAT32 sendiri, jika boleh dibilang bukanlah file system yang tangguh. Meskipun dalam beberapa hal FAT32 masih dibutuhkan, seperti misalnya ketika kita ingin membuat bootable OS pada flash drive yang mengharuskan kita menggunakan format file system FAT32. FAT32 juga kompatibel dengan segala macam sistem operasi, sehingga masih banyak flash drive yang menggunakannya.

FAT32 memang terlihat banyak manfaatnya, namun ada satu kelemahan yang nyata dari file system ini, yaitu hanya support file yang berukuran paling tinggi 4GB, selebihnya tidak dapat disimpan. Jadi, meskipun Anda memiliki hardisk eksternal yang kapasitasnya 2TB, tetapi masih menggunakan file system FAT32, maka tidak akan bisa menyimpan file berukuran lebih dari 4GB.

Sekarang kita sudah tau tuh, mengapa file yang berukuran besar tidak bisa di-Copy ke flash drive yang ruang kosongnya masih banyak. Ya, masalahnya terletak pada file system-nya. Lalu apa yang harus kita lakukan? Saya rasa sangat mudah mengatasi masalah ini, cukup mengubah format file system dari FAT32 ke file system yang memungkinkan penyimpanan file berukuran lebih dari 4GB, seperti NTFS misalnya.
 
Oke langsung saya tunjukan saja, disini saya memiliki hardisk eksternal yang salah satu partisinya saya beri kapasitas 15GB dan format file system-nya adalah FAT32. Ketika saya ingin menyalin file ISO yang berukuran 10GB, hasilnya akan seperti gambar di bawah ini, menampilkan pesan kesalahan the file is “too large for the destination file system”.
Untuk memperbaiki masalah ini, saya akan melakukan format ulang drive tersebut ke dalam file system NTFS. Untuk itu, pastikan dahulu kalau dalam drive yang Anda miliki tidak terdapat data yang penting, karena semua akan terhapus ketika diformat nanti.

Caranya klik kanan pada drive yang ingin diformat (dalam contoh ini adalah drive I:\), kemudian pilih opsi format.
Nanti akan muncul kotak dialog Format Drive. Disini kamu perhatikan bagian file system yang sudah saya tandai kotak merah. Silahkan kamu pilih NTFS. Jika sudah langsung saja klik start untuk memulai format drive tersebut.
 
 Ketika sudah selesai diformat dan berhasil, silahkan Anda coba salin kembali file yang berukuran lebih dari 4GB. Saya sudah coba dan berhasil menyalin file ISO berukuran 10GB ke drive tersebut, padahal tadinya ketika masih dalam format FAT32 tidak bisa disalin. Berikut ini buktinya.




Semoga membantu. terima kasih..

Sumber : http://www.pintarkomputer.com





 
 

Read More..

Cara Shut Down atau Mematikan Komputer Secara Otomatis

Posted by IYan Monday, 23 November 2015 0 comments
Shut down secara otomatis terkadang diperlukan saat kita berkomputasi dengan waktu yang mepet. Misalnya saja saat kita bekerja menggunakan komputer pada malam hari, kelelahan sehabis bekerja mengharuskan kita untuk beristirahat namun ada sebuah progress di komputer yang belum selesai dan tidak mungkin di-cancel. Pada saat tersebut kita bisa meninggalkan progress tersebut dan membiarkan komputer bekerja dan shutdown secara otomatis saat progress tersebut selesai. Bagaimana cara melakukannya ? berikut ini adalah langkah-langkah untuk mematikan komputer secara otomatis.

Menggunakan Task Scheduler.

1. Buka Task Scheduler melalui Control Panel > Administrative Template dan cari Task Scheduler kemudian jalankan.

 lokasi task scheduler di control panel
  1. Setelah jendela Task Scheduler terbuka, klik Create Basic Task pada tab Actions sebelah kanan.
    create a basic task
  2. Beri nama task yang akan kita buat, misalnya Auto Shutdown Timer. Berikan deskripsi jika perlu untuk membantu mengingat jika kita memiliki banyak task lainnya. Klik Next.
  3. Pada bagian Task Trigger, set Daily. Klik Next.
    set task trigger
  4. Pada bagian Daily, tentukan waktu yang akan kita gunakan untuk melakukan shut down secara otomatis. Klik Next.
    set auto shutdown timer
  5. Pada bagian Actions, pilih Start a Program. Klik Next.
  6. Pada kotak dialog Program/script, isikan program Shutdown dengan cara menavigasikan Task Scheduler ke program Shutdown atau ketikkan saja path-nya yaitu "C:\Windows\System32\shutdown.exe" (tanpa tanda petik). Pada bagian Add Arguments isikan "/s" (tanpa tanda petik) sebagai perintah shutdown. Klik Next.
    start a program shutdown.exe
  7. Pada bagian selanjutnya, kita akan diberi tahu mengenai task yang sudah kita buat berikut waktu eksekusinya dan pastikan semuanya sudah sesuai keinginan dan klik Finish.
    review dan finish
  8. Task Scheduler akan mengeksekusi program shutdown.exe pada waktu yang sudah kita tentukan tadi setiap hari. Selesai.
  9. Untuk menghapus task Auto Shutdown Timer, pilih task dan klik icon Delete yang berada di tab sebelah kanan bawah.

Menggunakan Perintah WScript.

Untuk mematikan atau shut down komputer secara otomatis melalui perintah WScript, sebenarnya ada beberapa metode. Metode tersebut antara lain dengan mengetikkan perintah secara langsung di kotak dialog Run, membuat file batch (*.bat) atau melalui Command Prompt. Pada dasarnya semua metode tersebut mempunyai proses yang sama hanya berbeda cara memulainya. Perintah yang paling gampang adalah melalui kotak dialog Run, berikut caranya.
  1. Buka kotak dialog Run dengan cara menekan tombol Windows + R secara bersamaan.
  2. Ketikkan "shutdown -f - s -t 3600" tanpa tanda petik kemudian tekan Enter.
    shutdown -f -s -t 3600
  3. Untuk membatalkan perintah auto shutdown, buka kembali kotak dialog Run dan ketikkan "shutdown -a" tanpa tanda petik.
Shut down adalah perintah untuk mematikan komputer. -f adalah perintah untuk memaksa sebuah program yang sedang aktif untuk menutup tanpa konfirmasi terlebih dahulu terhadap user. -t 3600 adalah parameter waktu dalam skala detik atau second, disini tertera angka 3600, artinya program shutdown akan dieksekusi pada waktu 3600 detik kedepan atau satu jam mendatang. Angka ini dapat diisi sesuai keinginan dari rentang 0 sampai 315.360.000 detik. Shutdown -a berarti melakukan Abort a system shutdown. Shut Down atau Mematikan Komputer Secara Otomatis ini berlaku pada semua seri sistem operasi Windows.
 
Sumber : http://customations.blogspot.co.id/2014/11/cara-shut-down-atau-mematikan-komputer-secara-otomatis.html
 
 
 
 
Read More..

Baterai Lithium 18650 kualitas baterai dan merek baterai Lithium

Posted by IYan Wednesday, 9 September 2015 0 comments

Ketahui baterai Lithium dengan sirkuit proteksi dan tidak serta kualitas baterai Lithium


Apa yang perlu diketahui dengan baterai Lithium 18650 (gambar 1 bawah).
  • Pengisian baterai harus mengunakan charger untuk baterai lithium.
  • Pengisian baterai lithium mengunakan input voltase 4,2V DC. Umumunya diberikan current 1A, atau 2A paling maksimum (tidak disarankan pengisian ampere besar karena semakin cepat pengisian semakin cepat baterai rusak).
  • Baterai lithium dengan sirkuit proteksi otomatis akan mati bila voltase sudah jatuh sampai 2,4-2,5V. Bila diukur dengan multimeter, baterai lithium dengan sirkuit proteksi dianggap sudah habis walau tersisa voltase 2,5V. Baterai lihtium memang tidak dianjurkan dipakai sampai kosong dan tetap harus berisi sedikit power. Bila dibiarkan kosong, maka baterai kadang tidak bisa diisi kembali.
  • Baterai lithium dengan proteksi, sistem sirkuit akan memutus arus listrik bila terjadi short
  • Baterai lithium akan memutus overcharger, atau kelebihan beban baterai ketika dipakai. Untuk baterai dengan beban current besar, produsen baterai membuat baterai lithium dengan disain industri atau tanpa proteksi. Dan sistem sirkuit ditempatkan diluar badan baterai
  • Pengisian baterai lithium akan optimal untuk single baterai dengan satu charger.
  • Untuk menjaga kondisi baterai, biasakan mengisi sampai separuh kapasitas (50%) bila ingin ditaruh dalam waktu cukup lama. Tidak disarankan mengisi baterai 100% untuk disimpan dalam jangka waktu lama.
  • Baterai Lithium memiliki tingkat kualitas, bisa disebut Grade A, B, C dan D. Tapi produsen lebih banyak menjual produk baterai sampai Grade B. Kabarnya baterai Lithium Grade A biasanya digunakan untuk produk mereka sendiri.

Bahaya baterai lithium 18650 (gambar 2 bawah)
  • Baterai akan berbahaya bila tertembus dengan benda metal dan merusak lembaran di dalamnya. Short di dalam dapat menimbulkan asap sampai mengeluarkan api. Tidak terkecuali baterai dengan sirkuit proteksi atau baterai standar. Karena kerusakan terjadi di bagian dalam baterai, sistem sirkuti pelindung baterai tidak akan bekerja.
  • Baterai tanpa proteksi akan short dan terus melepas energi listrik tanpa otomatis dimatikan dari sirkuit.
  • Bila mengisi baterai lithium tanpa langkah aman, seperti mengisi baterai tanpa sirkuit proteksi dan mengunakan charger khusus. Satu baterai lithium dapat terbakar (overcharger) bila terus diberikan arus atau voltase tinggi.
  • Kerusakan baterai karena salah pemakaian, dapat mengakibatkan baterai tidak stabil sampai membengkak atau meledak.

Baterai lithium palsu (gambar 3 bawah)
  • Baterai lithium palsu banyak dipasaran, mungkin lebih tepat disebutkan baterai Aspal (asli tapi palsu di label).
  • Baterai lithium memiliki 2 disain, satu dengan pengaman dan satu lagi tidak. Baterai dengan pengaman lebih mahal karena ada tambahan komponen antara 1-2 dollar untuk sirkuit di baterai.
  • Label pada baterai dengan keterangan Digital Protection atau cetakan apa saja seperti kata Real Capacity dan Circuit Protection. Tidak menjamin baterai tersebut memiliki sirkuit di dalam baterai kecuali anda yang membuka dan melihat sendiri. Banyak produk palsu yang beredar, sedangkan tulisan yang dicetak pada label baterai bisa dibuat oleh siapa saja.
  • Baterai dengan sirkuit proteksi akan memutus aliran keluar masuk dari baterai bila terjadi masalah. Tapi baterai lithium tanpa proteksi akan terus membiarkan arus keluar atau masuk ke baterai sampai bagian dalam baterai tidak stabil. Hati hati dengan label Digital Precision Protection Circuit mungkin hanya tempelan saja.
  • Bila label baterai bisa dicetak sesukanya oleh pemalsu, tentu kapasitas baterai dalam angka mAh bisa saja ditempelkan sesuka mereka. Bisa dilihat pada label tertulis "Precise digital protection circuit", tapi di bagian lain tertulis "do not disassemble... short circuit (hindari baterai terjadi arus pendek)". Lalu untuk apa kata Precise protection tersebut, setelah di beri arus DC dengan voltase diatas rata rata tetap saja baterai meledak. Sekali lagi belilah baterai Lithium sesuai peruntukannya dan tidak percaya begitu saja dengan baterai lithium murah.


Apakah merek terkenal baterai lithium dibuat dengan memiliki proteksi sirkuit.

Dijawab Tidak. Pabrik baterai lithium mengeluarkan 2 produk berbeda dan berbeda harga. Baterai dengan sirkuit proteksi dan tidak, pabrik tetap membuatnya. Harganya tentu berbeda dan masing masing baterai memiliki spesifikasi dan pengunaan berbeda. Baterai tanpa proteksi sirkuit umumnya dirakit kembali menjadi modul baterai seperti serial dan paralel agar memberikan output lebih besar dan sebagai contoh baterai untuk PowerBank. Tapi ada saja yang nakal menjual baterai dengan membuat label palsu dan dijual kepasar.

Mengapa pabrik membuat 2 jenis baterai berbeda, khususnya dengan proteksi dan tanpa proteksi sirkuit. Alasannya, pengunaan yang berbeda. Baterai Lithium juga memiliki perbedaan pada fungsi. Misalnya baterai Lithium high current, artinya melepaskan power baterai tanpa batas. Produk lainnya dibuat Low Current, baterai akan melepas power lebih lambat atau perlahan. Baterai High Current umumnya tidak dilengkapi proteksi, karena pengaman akan membatasi kemampuan baterai. Misalnya untuk pemakaian baterai tipe seri atau paralel.
Bisa dilihat dari data produsen, umumnya diberikan cover baterai berwarna warni atau dengan nomor berbeda.

Ciri paling mudah ketika baterai lithium di drain atau terus digunakan. Bila pada label pada baterai tertulis Battery Lithium Circuit Protection, gunakan semua power sampai power baterai habis. Setelah mendekati 2,5V tinggal ditunggu saja apakah baterai akan otomatis memutus arus dan mati, periksa voltage apakah masih tersisa antara 2,5 - 3.0 V DC setelah baterai memutus arus. Baru bisa dipastikan baterai tersebut memiliki sistem sirkuit yang bekerja untuk pengaman baterai.

Tabel pengujian baterai lithium dengan kapasitas dan merek dari satu media baterai bisa dilihat dibawah ini (data tahun 2014)

Kualitas baterai lithium terbaik dan paling buruk dalam kapasitas rill

  1. Bisa dilihat baterai lithium terbaik adalah SonyBar, Eagle Tac, AW, Panasonic, Xtar. Yang di produksi dengan sirkuit proteksi pada baterai.
  2. Baterai Lithium kurang berkualitas. Dapat dimulai dari produk Samsung 3000mAh (hanya 2600mAh),  TrustFire 300mAh (hanya 2600mAh),  Sanyo 3000mAh (hanya 2500mAh),  UltraFire 3600mAh (hanya label saja dengan kapasitas riil baterai lithium 2300mAh), demikian juga ASUcell.
  3. Paling jelek baterai Lithium adalah UltraFire 3000mAh dengan warna merah dan silver (kapasitas asli 1100mAh) , UltraFire 2400 Blue (kapasitas asli 1400mAh), Ultrafire 4000mAh Protection (kapasitas asli 1700mAh), UltraFire 3000mAH Black (kapasitas asli hanya 500mAh), Palight 2400mAh (bahkan lebih rendah hanya 300mAh). Dan paling buruk pada label Ultrafire 4200mAh (hanya 100mAh).
  4. Ultrafire adalah baterai Lithium paling mudah ditemukan di Indonesia, sayang kualitas baterai ini rata rata hanya 1/2 dari label yang tertulis.



Apakah baterai lithium tanpa sirkuit proteksi berbahaya digunakan.

Tidak. Selama pengunanya mengerti untuk apa pemakaian baterai tersebut dan mengisi dengan charger yang benar. Seperti pengunaan baterai modular yang memiliki tambahan internal sirkuit proteksi di dalamnya tetap aman digunakan.

Bagaimana merawat baterai lithium dengan sirkuit proteksi

  • Baterai lithium dengan proteksi memiliki status Dead Battery (baterai mendadak mati dan tidak bisa di charger) bila voltase sudah dibawah 2,5V, beberapa baterai akan off ketika voltase mencapai 3V DC. Baterai akan mengamankan status tersebut terkadang tidak bisa di recharge kembali. Sebaiknya tidak mengunakan power baterai sampai baterai habis seluruhnya lalu di diamkan dalam waktu lama. Isi kembali setidaknya setengah kapasitas baterai atau sampai voltase baterai naik diatas 2,5 V DC
  • Bila ingin menyimpan baterai lithium untuk jangka waktu lama, jangan dibiarkan dalam kondisi Full Charge. Biasakan menyisakan saja sisa separuh kapasitas baterai atau mengisi sedikit dari kapasitas baterai yang habis setelah dipakai. Baru baterai disimpan.

 Sumber : obengplus.com









Read More..

Apakah Itu Hidroponik

Posted by IYan Monday, 17 August 2015 0 comments
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Etimologi

Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Metode dasar

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Sejarah

Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah kematiannya. Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun 1699, John Woodward menerbitkan percobaan budidaya air dengan spearmint. Ia menemukan bahwa tanaman dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman dengan air murni.
Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahun-tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah.[1] Pertumbuhan tanaman darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan masih banyak digunakan saat ini. Sekarang, Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik tanpa media tanam inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian.[2][3] Pada mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahui aquaculture telah diterapkan pada budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang menjalar setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral selain tanah.[4] Berdasarkan analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya perairan, γεωπονικά,[5] ilmu budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937 (meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of California) untuk budidaya tanaman pada air (dari Yunani Kuno ὕδωρ, air ; dan πόνος, tenaga[5]).[1]
Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah kaca dan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitas penelitian yang sesuai. Sementara akhirnya ia diberikan tempat untuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan Hoagland dan Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun 1940, setelah meninggalkan jabatan akademik di iklim yang tidak menguntungkan secara politik, dia menerbitkan buku berjudul Complete Guide to Soil less Gardening.
Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:

Awal mula

Budidaya tanpa tanah

Pada awalnya Gericke mendefinisikan pertumbuhan tanaman hidroponik dengan larutan nutrien mineral. Hidroponik merupakan bagian dari budidaya tanpa tanah. Banyak budidaya tanpa tanah namun dengan larutan untuk hidroponik.
Peneliti NASA (National Aeronautics and Space Administration) memeriksa bawang dan selada hidroponik disebelah kirinya dan lobak didepannya
Tanaman yang tidak ditumbuhkan dengan cara pada umumnya, akan dapat untuk tumbuh menggunakan sistem lingkungan yang dapat dikendalikan seperti hidroponik. Tampaknya NASA juga memanfaatkan hidroponik pada program luar angkasanya. Ray Wheeler, seorang ahli fisiologi tanaman di Laboratorium Space Center Space Life Science, Kennedy, percaya bahwa hidroponik akan berkontribusi membuat kemajuan dalam perjalanan luar angkasa. Dia menyebutnya sebagai sistem bioregenerative life support.[6]

Macam-macam hidroponik

  • Static solution culture (kultur air statis)
  • Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
  • Aeroponics
  • Passive sub-irrigation
  • Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
  • Run to waste
  • Deep water culture
  • Bubbleponics
  • Bioponic

Static solution culture

Di Indonesia, Static solution culture lebih dikenal dengan istilah sistem sumbu (wick system) ataupun teknik apung. Merupakan jenis paling sederhana dari semua jenis hidroponik.
Pada Static solution culture, tanaman diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien.
Untuk ukuran wadah larutan dapat berbeda tergantung pada penggunaan dan ukuran tanaman. Dalam skala kecil (skala rumah tangga maupun hobby berskala kecil), hidroponik dapat dibuat dengan wadah yang biasanya dipakai didalam rumah seperti gelas, toples, ember, ataupun bak air.
Wadah bening dapat di bungkus dengan Aluminium foil, plastik, cat, atau material lain yang menolak cahaya (membuat cahaya tidak bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut.
Penutup wadah air dilubangi dan diisi tanaman, disitu dapat diisi satu atau beberapa netpot tanaman untuk setiap wadah air. Dalam teknik sumbu sendiri setiap net pot diisi media tanam dan potongan kain yang menjulur kebawah yang berfungsi menyerap larutan ke akar tanaman melalui pipa-pipa kapiler pada kain. Sedangkan dalam teknik apung dapat menggunakan lembaran gabus yang dilubangi dan disisi pot-pot kecil yang diisi (media tanam) untuk tanaman.
Agar larutan nutrien dapat bersirkulasi secara merata, maka perlu diberi blekutukan dengan mesin penggelembung udara atau disebut aerator (aerator kecil bisa didapat di toko ikan) ataupun dengan penggunakan pompa air yang biasa dipakai di aquarium. dalam skala komersial dapat menggunakan pompa bertenaga medium (yang biasa dipakai untuk pancuran kolam dan taman).
Tanpa aerator pun masih bisa, namun jika tidak di beri aerator, akan membuat larutan yang berada dibagian bawah menjadi tidak terserap lantaran posisi akar berada di atas larutan yang tidak terserap (lantaran air tidak bersirkulasi), dan juga, akar-pun kurang mendapat asupan oksigen.
Larutan nutrien dapat diganti sesuai jadwal atau sesuai prosedur. Setiap kali larutan berkurang hingga di bawah tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dinyatakan dengan satuan TDS (Total Solid Dissolved) atau PPM (Part per Million) yang diperlukan.
Dalam budidaya teknik sumbu (wick system) memiliki kendala pada penurunan volume larutan, untuk mencegah ketinggian larutan nutrien turun dibawah akar, dapat digunakan keran dengan katup pelampung bola (yang biasa dipakai di tandon) untuk menjaga ketinggian larutan secara otomatis. Dalam budidaya larutan rakit apung, tanaman ditempatkan dalam celah pada lembaran gabus / stereofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Dengan teknik apung, ketinggian larutan tidak akan turun di bawah akar.

Aeroponik

Aeroponik merupakan sistem yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran larutan nutrien yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan ruang yang luas yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus cari larutan nutrisi. Aerasi secara sempurna merupakan kelebihan utama dari aeroponik.
Teknik aeroponik telah terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi benih kentang, produksi tomat, dan tanaman daun.[7] Karena penemu Richard Stoner mengkomersilkan teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah dilaksanakan sebagai alternatif untuk sistim pengairan hidroponik secara intensif di seluruh dunia.[8] Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol. Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, serta daun,[9] sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
Penelitian NASA menunjukan teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air hidroponik. NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain. Bercocok tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi.
Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali dan dapat memilih umbi kentang yang siap panen.

Media tanam

Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:

Keuntungan teknik hidroponik

  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  • Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
  • Steril dan bersih
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu
  • Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
  • Tanaman tumbuh lebih cepat
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.















Read More..

Apa Itu Rockwool

Posted by IYan 0 comments



Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.
Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus dihentikan.[1]
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
  • Ramah lingkungan
  • Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
  • Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
  • Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
  • Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Namun karena terbuat dari bebatuan yang biasanya mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam jumlah besar, pH dari rockwool cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman (antara 7.8 hingga 8.0) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam atau dengan memanfaatkan pupuk yang bersifat asam.
Selain sebagai media tanam, rockwool juga digunakan sebagai insulasi termal dan penyerap suara yang baik. Tergantung dari asal bahannya, temperatur yang dapat diterima oleh rockwool sebelum meleleh ada pada kisaran:

Bahan Temperatur
Kaca 230 - 260°C
Batu 700 - 850°C
Keramik 1200°C

































































Sumber : Wikipedia






                                   
Read More..

Sadar nggak kalau selama ini desain payung salah? Ini lho yang benar

Posted by IYan Wednesday, 1 July 2015 0 comments

Payung ini ternyata melipat ke atas, bukannya ke bawah seperti yang kita kenal selama ini.


Selama ini ketika memakai payung, mungkin orang-orang merasa bahwa tidak ada kesalahan dalam desain payun yang digunakannya. Walaupun sebenarnya saat dipakai sesekali terjadi masalah kecil yang cukup mengganggu.
Coba perhatikan hal-hal mengganggu berikut ini, payung susah dilipat ketika hendak masuk mobil maupun rumah saat hujan, jika ada angin kencang payung akan terbalik menyerupai parabola dan susah untuk membetulkannya kembali. Belum lagi ketika payung ditutup, tetesan air bekas hujan akan membasahi lantai rumah maupun mobil.
Masalah-masalah tersebut kemudian menginspirasi Jenan Kazim, seorang insinyur aeronautika dari Inggris yang menghabiskan 10 tahun lamanya untuk mencari di mana letak kesalahan payung yang selama ini kita pakai. Dari penelitian ini, diamengubah desain payung yang benar tanpa mengesampingkan estetikanya.
"Saya sedang duduk di dalam rumah ibu mertua saya, saat ia masuk ke dalam dan melipat payungnya, ia mengeluh soal tetesan air dari payungnya yang selalu membasahi lantai," ujar Kazim seperti dikutip brilio.net dari website resmi KAZbrella, Sabtu (27/6)
"Saat itu saya menyadari bahwa ada yang salah dalam desain fundamental payung yang kita pakai selama ini," imbuhnya. Kazim pun membuat perusahaan rintisan KAZ Designs dengan KAZbrella menjadi nama brand payung ciptaannya.
Apa bedanya payung KAZbrella dengan payung-payung tradisional lainnya? Payung ini ternyata melipat ke atas, bukannya ke bawah seperti yang kita kenal selama ini. Dengan desain seperti itu, maka pengguna payung tidak akan mengalami kerepotan saat hendak masuk ke dalam rumah, mobil, membuka dan menutupnya di kerumunan, serta airnya tidak menetes ke lantai.
Selain itu, jika payung tertiup angin dan melengkung ke atas, pengguna bisa mengembalikan bentuk payung seperti semula hanya dengan satu sentuhan tombol saja. Payung desain baru ciptaan Kazim ini sekarang telah memasuki masa produksi dan dijual ke publik dengan harga 35 Poundsterling atau sekitar Rp 700.000.


Sumber : brilio.net

Read More..

High Power LED 10W Putih / Cold White (6000 - 6500K) 9.5V - 12V

Posted by IYan Saturday, 20 June 2015 0 comments
High Power LED 10W Putih / Cold White (6000 - 6500K) 9.5V - 12V

Spesifikasi:
Tegangan input : DC 9.5V - 12V
Arus input : 900mA
Warna Cahaya : Cold White / Putih (6000 - 6500K)
Intensitas cahaya : 800 - 1000lm
Dimensi : 2.9cm x 2cm
Lebar pencahayaan : 120 derajat

Saat menyolder suhu maximum 85 derajat, jangan lupa wajib dipasang heatsink karena LED terkenal tidak tahan terhadap panas / suhu tinggi.

Silahkan kunjungi link ini untuk memesan :> DI SINI



Read More..

Total Pageviews