Baterai Lithium 18650 kualitas baterai dan merek baterai Lithium
Wednesday, 9 September 2015
0
comments
Ketahui baterai Lithium dengan sirkuit proteksi dan tidak serta kualitas baterai Lithium
Apa yang perlu diketahui dengan baterai Lithium 18650 (gambar 1 bawah).
- Pengisian baterai harus mengunakan charger untuk baterai lithium.
- Pengisian baterai lithium mengunakan input voltase 4,2V DC. Umumunya diberikan current 1A, atau 2A paling maksimum (tidak disarankan pengisian ampere besar karena semakin cepat pengisian semakin cepat baterai rusak).
- Baterai lithium dengan sirkuit proteksi otomatis akan mati bila voltase sudah jatuh sampai 2,4-2,5V. Bila diukur dengan multimeter, baterai lithium dengan sirkuit proteksi dianggap sudah habis walau tersisa voltase 2,5V. Baterai lihtium memang tidak dianjurkan dipakai sampai kosong dan tetap harus berisi sedikit power. Bila dibiarkan kosong, maka baterai kadang tidak bisa diisi kembali.
- Baterai lithium dengan proteksi, sistem sirkuit akan memutus arus listrik bila terjadi short
- Baterai lithium akan memutus overcharger, atau kelebihan beban baterai ketika dipakai. Untuk baterai dengan beban current besar, produsen baterai membuat baterai lithium dengan disain industri atau tanpa proteksi. Dan sistem sirkuit ditempatkan diluar badan baterai
- Pengisian baterai lithium akan optimal untuk single baterai dengan satu charger.
- Untuk menjaga kondisi baterai, biasakan mengisi sampai separuh kapasitas (50%) bila ingin ditaruh dalam waktu cukup lama. Tidak disarankan mengisi baterai 100% untuk disimpan dalam jangka waktu lama.
- Baterai Lithium memiliki tingkat kualitas, bisa disebut Grade A, B, C dan D. Tapi produsen lebih banyak menjual produk baterai sampai Grade B. Kabarnya baterai Lithium Grade A biasanya digunakan untuk produk mereka sendiri.
Bahaya baterai lithium 18650 (gambar 2 bawah)
- Baterai akan berbahaya bila tertembus dengan benda metal dan merusak lembaran di dalamnya. Short di dalam dapat menimbulkan asap sampai mengeluarkan api. Tidak terkecuali baterai dengan sirkuit proteksi atau baterai standar. Karena kerusakan terjadi di bagian dalam baterai, sistem sirkuti pelindung baterai tidak akan bekerja.
- Baterai tanpa proteksi akan short dan terus melepas energi listrik tanpa otomatis dimatikan dari sirkuit.
- Bila mengisi baterai lithium tanpa langkah aman, seperti mengisi baterai tanpa sirkuit proteksi dan mengunakan charger khusus. Satu baterai lithium dapat terbakar (overcharger) bila terus diberikan arus atau voltase tinggi.
- Kerusakan baterai karena salah pemakaian, dapat mengakibatkan baterai tidak stabil sampai membengkak atau meledak.
Baterai lithium palsu (gambar 3 bawah)
- Baterai lithium palsu banyak dipasaran, mungkin lebih tepat disebutkan baterai Aspal (asli tapi palsu di label).
- Baterai lithium memiliki 2 disain, satu dengan pengaman dan satu lagi tidak. Baterai dengan pengaman lebih mahal karena ada tambahan komponen antara 1-2 dollar untuk sirkuit di baterai.
- Label pada baterai dengan keterangan Digital Protection atau cetakan apa saja seperti kata Real Capacity dan Circuit Protection. Tidak menjamin baterai tersebut memiliki sirkuit di dalam baterai kecuali anda yang membuka dan melihat sendiri. Banyak produk palsu yang beredar, sedangkan tulisan yang dicetak pada label baterai bisa dibuat oleh siapa saja.
- Baterai dengan sirkuit proteksi akan memutus aliran keluar masuk dari baterai bila terjadi masalah. Tapi baterai lithium tanpa proteksi akan terus membiarkan arus keluar atau masuk ke baterai sampai bagian dalam baterai tidak stabil. Hati hati dengan label Digital Precision Protection Circuit mungkin hanya tempelan saja.
- Bila label baterai bisa dicetak sesukanya oleh pemalsu, tentu kapasitas baterai dalam angka mAh bisa saja ditempelkan sesuka mereka. Bisa dilihat pada label tertulis "Precise digital protection circuit", tapi di bagian lain tertulis "do not disassemble... short circuit (hindari baterai terjadi arus pendek)". Lalu untuk apa kata Precise protection tersebut, setelah di beri arus DC dengan voltase diatas rata rata tetap saja baterai meledak. Sekali lagi belilah baterai Lithium sesuai peruntukannya dan tidak percaya begitu saja dengan baterai lithium murah.
Apakah merek terkenal baterai lithium dibuat dengan memiliki proteksi sirkuit.
Dijawab
Tidak. Pabrik baterai lithium mengeluarkan 2 produk berbeda dan berbeda
harga. Baterai dengan sirkuit proteksi dan tidak, pabrik tetap
membuatnya. Harganya tentu berbeda dan masing masing baterai memiliki
spesifikasi dan pengunaan berbeda. Baterai tanpa proteksi sirkuit
umumnya dirakit kembali menjadi modul baterai seperti serial dan paralel
agar memberikan output lebih besar dan sebagai contoh baterai untuk
PowerBank. Tapi ada saja yang nakal menjual baterai dengan membuat label
palsu dan dijual kepasar.
Mengapa pabrik membuat 2 jenis baterai berbeda, khususnya dengan proteksi dan tanpa proteksi sirkuit. Alasannya, pengunaan yang berbeda. Baterai Lithium juga memiliki perbedaan pada fungsi. Misalnya baterai Lithium high current, artinya melepaskan power baterai tanpa batas. Produk lainnya dibuat Low Current, baterai akan melepas power lebih lambat atau perlahan. Baterai High Current umumnya tidak dilengkapi proteksi, karena pengaman akan membatasi kemampuan baterai. Misalnya untuk pemakaian baterai tipe seri atau paralel.
Bisa dilihat dari data produsen, umumnya diberikan cover baterai berwarna warni atau dengan nomor berbeda.
Ciri paling mudah ketika baterai lithium di drain atau terus digunakan. Bila pada label pada baterai tertulis Battery Lithium Circuit Protection, gunakan semua power sampai power baterai habis. Setelah mendekati 2,5V tinggal ditunggu saja apakah baterai akan otomatis memutus arus dan mati, periksa voltage apakah masih tersisa antara 2,5 - 3.0 V DC setelah baterai memutus arus. Baru bisa dipastikan baterai tersebut memiliki sistem sirkuit yang bekerja untuk pengaman baterai.
Tabel pengujian baterai lithium dengan kapasitas dan merek dari satu media baterai bisa dilihat dibawah ini (data tahun 2014)
Mengapa pabrik membuat 2 jenis baterai berbeda, khususnya dengan proteksi dan tanpa proteksi sirkuit. Alasannya, pengunaan yang berbeda. Baterai Lithium juga memiliki perbedaan pada fungsi. Misalnya baterai Lithium high current, artinya melepaskan power baterai tanpa batas. Produk lainnya dibuat Low Current, baterai akan melepas power lebih lambat atau perlahan. Baterai High Current umumnya tidak dilengkapi proteksi, karena pengaman akan membatasi kemampuan baterai. Misalnya untuk pemakaian baterai tipe seri atau paralel.
Bisa dilihat dari data produsen, umumnya diberikan cover baterai berwarna warni atau dengan nomor berbeda.
Ciri paling mudah ketika baterai lithium di drain atau terus digunakan. Bila pada label pada baterai tertulis Battery Lithium Circuit Protection, gunakan semua power sampai power baterai habis. Setelah mendekati 2,5V tinggal ditunggu saja apakah baterai akan otomatis memutus arus dan mati, periksa voltage apakah masih tersisa antara 2,5 - 3.0 V DC setelah baterai memutus arus. Baru bisa dipastikan baterai tersebut memiliki sistem sirkuit yang bekerja untuk pengaman baterai.
Tabel pengujian baterai lithium dengan kapasitas dan merek dari satu media baterai bisa dilihat dibawah ini (data tahun 2014)
Kualitas baterai lithium terbaik dan paling buruk dalam kapasitas rill
- Bisa dilihat baterai lithium terbaik adalah SonyBar, Eagle Tac, AW, Panasonic, Xtar. Yang di produksi dengan sirkuit proteksi pada baterai.
- Baterai Lithium kurang berkualitas. Dapat dimulai dari produk Samsung 3000mAh (hanya 2600mAh), TrustFire 300mAh (hanya 2600mAh), Sanyo 3000mAh (hanya 2500mAh), UltraFire 3600mAh (hanya label saja dengan kapasitas riil baterai lithium 2300mAh), demikian juga ASUcell.
- Paling jelek baterai Lithium adalah UltraFire 3000mAh dengan warna merah dan silver (kapasitas asli 1100mAh) , UltraFire 2400 Blue (kapasitas asli 1400mAh), Ultrafire 4000mAh Protection (kapasitas asli 1700mAh), UltraFire 3000mAH Black (kapasitas asli hanya 500mAh), Palight 2400mAh (bahkan lebih rendah hanya 300mAh). Dan paling buruk pada label Ultrafire 4200mAh (hanya 100mAh).
- Ultrafire adalah baterai Lithium paling mudah ditemukan di Indonesia, sayang kualitas baterai ini rata rata hanya 1/2 dari label yang tertulis.
Apakah baterai lithium tanpa sirkuit proteksi berbahaya digunakan.
Tidak.
Selama pengunanya mengerti untuk apa pemakaian baterai tersebut dan
mengisi dengan charger yang benar. Seperti pengunaan baterai modular
yang memiliki tambahan internal sirkuit proteksi di dalamnya tetap aman
digunakan.
Bagaimana merawat baterai lithium dengan sirkuit proteksi
- Baterai lithium dengan proteksi memiliki status Dead Battery (baterai mendadak mati dan tidak bisa di charger) bila voltase sudah dibawah 2,5V, beberapa baterai akan off ketika voltase mencapai 3V DC. Baterai akan mengamankan status tersebut terkadang tidak bisa di recharge kembali. Sebaiknya tidak mengunakan power baterai sampai baterai habis seluruhnya lalu di diamkan dalam waktu lama. Isi kembali setidaknya setengah kapasitas baterai atau sampai voltase baterai naik diatas 2,5 V DC
- Bila ingin menyimpan baterai lithium untuk jangka waktu lama, jangan dibiarkan dalam kondisi Full Charge. Biasakan menyisakan saja sisa separuh kapasitas baterai atau mengisi sedikit dari kapasitas baterai yang habis setelah dipakai. Baru baterai disimpan.
Sumber : obengplus.com