Apa Itu Rockwool
Monday, 17 August 2015
0
comments
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik.
Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya
terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat
disimpan oleh media tanam ini.
Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis
yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang
sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan
membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus
dihentikan.[1]
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan
mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan
pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
- Ramah lingkungan
- Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
- Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
- Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
- Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Namun karena terbuat dari bebatuan yang biasanya mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam jumlah besar, pH dari rockwool cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman (antara 7.8 hingga 8.0) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam atau dengan memanfaatkan pupuk yang bersifat asam.
Selain sebagai media tanam, rockwool juga digunakan sebagai insulasi termal dan penyerap suara yang baik. Tergantung dari asal bahannya, temperatur yang dapat diterima oleh rockwool sebelum meleleh ada pada kisaran:
Bahan | Temperatur | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kaca | 230 - 260°C | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Batu | 700 - 850°C | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keramik | 1200°C |
Sumber : Wikipedia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
0 comments:
Post a Comment