Daftar Rasio Kompresi Terbaru (NORIVAL)
Friday, 12 September 2014
0
comments
Apakah Rasio Kompresi itu?
Rasio kompresi mesin adalah perbandingan
volume keseluruhan ruang ruang bakar (saat piston berada di puncak
bawah / titik mati bawah) terhadap volume ruang kompresi (saat piston
berada di puncak atas / titik mati atas). Semakin tinggi nilai rasio
kompresi ini, tentu akan semakin bagus, karena pemampatan yang semakin
kuat, akan menimbulkan tekanan yang jauh lebih besar dan juga suhu yang
lebih tinggi. Hanya saja kalau bahan bakar memiliki oktan rendah (titik
ledak lebih rendah), maka akan terbakar dengan sendirinya sebelum
percikan api dari busi. Suhu dan tekanan akan terus bertambah dan
mencapai puncaknya sesaat setelah busi memercikkan apinya. Pada
settingan standard, posisi piston saat suhu dan tekanan maksimum ini
masih menuju titik mati atas, sehingga akan kena ledakan dan menimbulkan
bunyi ngelitik (knocking). Gejala ngelitik ini akan memperpendek usia
mesin, terjadi pemborosan, tenaga loyo dan memperbanyak polusi. Di
sinilah fungsi Norival untuk menambah nilai oktan, disesuaikan dengan
daftar rasio kompresi di atas, sehingga pembakaran akan sempurna dan
hanya terjadi sekali ledakan, yaitu saat terjadi percikan busi sesaat
sebelum mencapat titik mati atas.
Perhatikan penjelasan berikut:
- Piston turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan diisi oleh campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan 14,7:1 (standar).
- Klep tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan campuran udara dan bensin tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu, maka semakin besar tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar tenaga potensial terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih dahsyat. Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah dimampatkan (ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
- Idealnya, sesaat sebelum piston mencapai titik tertingginya, busi akan memercikan api, sehingga terbakarlah campuran bensin dan udara tadi. Energi yang terlontar dari hasil pembakaran ini dan juga tekanan yang besar tadi akan ‘melemparkan’ kembali piston ke bawah dan memutar poros roda.
- Setelah mencapai titik terbawah, maka ruangan akan dipenuhi sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20 (air), yang juga berupa gas. Ini akan terdorong oleh piston yang kembali naik ke atas, dan klep terbuka, sehingga bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang tidak sempurna, bisa menciptakan gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang berbahaya serta meninggalkan kerak di atas kepala piston. Apabila terus menerus, bisa merusak mesin.
Download File Daftar Rasio Kompresi Mobil KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment