Smartphone Rakitan ala Project Ara

Posted by IYan Friday, 4 July 2014 0 comments
Perkembangan smartphone yang begitu cepat ternyata juga menimbulkan kekhawatiran dari beberapa pihak. Konsumen diharuskan untuk membeli smartphone yang lebih baru meski hanya untuk melakukan upgrade yang tidak siginifkan. Sedangkan produsen tidak menyukai ide bahwa konsumen bisa menentukan sendiri komponen apa saja yang bakal digunakan pada perangkat mereka.

Hal ini yang coba diubah oleh Google sehingga konsumen bisa memodifikasi sendiri komponen pada smartphonenya. Tercetus ide untuk membuat sebuah smartphone yang berbentuk modular sehingga bisa dengan mudah dibongkar pasang. Nantinya konsumen bisa bebas membangun sendiri sebuah smartphone yang bisa di upgrade dan dikustomasi dengan bebas, mirip dengan konsep PC rakitan.

Dari pemikiran inilah lahir Porject Ara. Project yang saat ini digarap Google telah sampai pada tahap purwarupa dan rencananya bakal hadir tahun depan. Berikut beberapa fakta yang perlu diketahui seputar Project Ara:

1. Berawal dari Motorola

Awalnya project ini dicetuskan oleh tim Advanced Technologies And Projects (ATAP) dari Motorola Mobility yang kala itu masih menjadi anak perusahaan Google. Meski setelahnya Google menjual Motorola ke Lenovo, Google tetap mempertahankan tim tersebut yang bekerja di bawah arahan divisi Android.

2. Penggunaan nama

3. Terinspirasi Moto X

Smartphone Motorola Moto X merupakan inspirasi dari hadirnya ponsel Ara. Moto X memungkinkan penggunanya bisa mengganti asesoris serta kustomisasi warna sehingga fisiknya bisa berubah-ubah. Pada ponsel Ara, pengguna bakal bisa melakukan lebih daripada itu. Mereka bisa mengganti berbagai komponen sesuai keinginan maupun kebutuhan.

4. Konsep Phoneblocks


Project Ara bekerja sama dengan pencipta konsep Phoneblocks yaitu Dave Hakkens. Konsep Phoneblocks menggunakan sistem modular dimana beberapa komponennya bisa dipisah. Selain memudahkan kustomisasi sesuai kebutuhan, ponsel ini juga lebih mudah diperbaiki karena hanya memisahkan komponen tertentu saja.

 5. Mirip PC rakitan

Nantinya Google berniat menjual starter pack kit-nya hanya US$50 yang sudah termasuk sebuah frame, layar, baterai, CPU low end, serta WiFi. Dari starter kit ini, konsumen bisa menambahkan lagi beberapa komponen sesuai pilihan dan merakitnya sendiri.

6. Akan tersedia tahun 2015

Prototype dari ponsel Ara telah ditampilkan pada acara Ara Developers Conference yang digelar 15 dan 16 April lalu yang bertempat di Computer History Museum, California. Dan Google menargetkan bahwa versi komersilnya akan hadir pada kuartal pertama tahun 2015.

7. Hadir dalam tiga ukuran


Ponsel Ara dirangkai menggunakan modul dengan dasar sebuah frame yang terdiri dari tiga ukuran, yaitu mini, medium, dan phablet (large). Ukuran mini memiliki dimensi yang mirip dengan iPhone, untuk medium memiliki ukuran ponsel 4,7 inci, dan Phablet memiliki dimensi sekitar sepertiga lebih besar dari medium.

8. Bantuan 3D Printer

Project Ara juga memanfaatkan teknologi cetak 3D berkecepatan tinggi. Beberapa modul dibuat memanfaatkan teknologi ini sehingga mampu memproduksi modul secara masal. Printer 3D yang digunakan mampu mencetak dengan resolusi 600-dpi dan pengguna nantinya bisa memilih jenis bahan yang akan digunakan untuk mencetak modul tersebut. Bahkan pada akhirnya nantinya sudah dipikirnya bahwa sistem pencetakan 3D tersebut bisa mencetak komponen eletronik smartphone lainnya.

9. Bersifat terbuka


Seperti Android, ponsel Ara bersifat terbuka. Artinya, masing-masing pengembang perangkat keras bisa bebas membuat produk Ara. Para pengembang bisa membuat kreasi bentuk yang bervariasi sesuai dengan rancangan mereka tanpa terikat dengan pihak lain.

Sumber : PCPLUS

0 comments:

Post a Comment