Marja’ Syi’ah Kini Menjadi Ulama’ Sunni
Sunday, 16 November 2014
0
comments
SYIAH TIMUR TENGAH DIKAGETKAN
OLEH WAJAH AYATULLAH / MARJA’ (ULAMA TERTINGGI RUJUKAN) MEREKA YANG KINI
BERWAJAH SEORANG ULAMA SUNNI (DISERTAI VIDEO CERAMAHNYA)
Semalam (video di upload 18 Maret 2014) ,
jam 9 Waktu Mekkah ِِِAl-Mukarramah, Penganut agama syiah imamiyah
itsna ‘asyariyah / ja’fariyah Timur Tengah, digemparkan oleh TV Wesal
Arab Saudi yang menyajikan salah satu acara “terpanas” yang pasti
membuat kuping kaum syiah dan para ulama mereka memerah.
Pasalnya, tamu dalam acara tersebut
adalah salah seorang mantan ayatollah syiah, ulama hadits, fiqh dan
ushul agama syiah sekaligus sebagai marja’ (ulama rujukan tertinggi)
dalam komunitas syiah, yang kini berwajah sebagai seorang ulama sunni
yang sangat handal. Semalam ia muncul untuk pertama kalinya secara resmi
sebagai seorang ulama sunni ,setelah sebelumnya ia kerap muncul sebagai
ulama syiah yang berserban hitam ala syiah.
Ini merupakan taqdir yang sangat luar
biasa, sebab seorang marja’ dalam agama syiah adalah ulama tertinggi
,semua fatwa dan ucapannya diamalkan laksana wahyu ,dan tak perlu
ditanya tentang dalil dari semua fatwanya. Derajat Marja’ ini, lebih
tinggi dari derajat keulamaan lainnya dalam agama syiah, hatta derajat
ulama mujtahid muthlaq ataupun presiden.
Biasanya kalau sudah menjadi marja’ ;
uang jutaan dolar dari hasil “khumus” (baca ; uang haram) akan memenuhi
rekening banknya di Swiss ,Jerman, Prancis atau Negara Eropa lainnya.
Sebab semua uang khumus-nya kaum syiah, penempatannya diatur oleh
seorang marja’ sekehendaknya.
Dengan segala kekayaan dan tingginya derajat keulamaan ini, ternyata mantan marja’ syiah ini ; Syaikh Al’Allaamah Abu ‘Ali Husain Al-Muayyid hafidzhahullah,
meninggalkan pangkat tersebut dan lebih memilih untuk menyelamatkan
keyakinannya. Baginya pangkat, harta dan kedudukan tinggi tidak berarti
jika aqidah dan keyakinannya tidak memiliki dasar dan pondasi yang benar
dan absah. Inilah sebabnya, ia “melarikan diri” dari semua harta dan
pangkat dunia demi meraih cahaya iman dalam bingkai mazhab ahli sunnah
waljama’ah.
Tidak tanggung-tanggung, ia rela
meninggalkan semua kerabatnya, orangtuanya yang merupakan salah satu
pemuka syiah dari keturunan marga Al-Kaadzhimiyah (marga tertinggi
syiah) ia tinggalkan, demikian juga semua anaknya, dan istrinya ,ia
tinggalkan sebab mereka semua tidak menyetujui berpindahnya beliau ke
mazhab sunni.
Ibu beliau ; anak salah satu marja’ syiah
; ayatullah sayid hasan shadar.Sedangkan istrinya ; saudari dari dai
syiah populer ,Ammaar Al-Hakim. Ketika istrinya mengetahui ia telah
masuk dalam mazhab sunni, ia meminta cerai dan berkata pada beliau ;
“Saya tidak akan pernah rela hidup menjadi istri seorang suami yang
mendoakan keridhaan terhadap Aisyah”, Mendengar itu, iapun menjawab ;
“Demikian juga aku, tidak mungkin bisa hidup dengan seorang istri yang
selalu saja mencaci maki ibundaku, Aisyah radhiyallaahu’anha”.
Karena khawatir ditangkap atau dibunuh
oleh otoritas dan rezim Iraq dan Iran, beliaupun melarikan diri ke
Yordania, lalu pindah ke Libanon, dan sekarang telah hidup di Jeddah,
Arab Saudi. Ia mendapatkan suaka dan keamanan di Arab Saudi, dan
sekarang beliau menjadi salah satu ulama yang ditugaskan di Rabithah
Al-’Aalam Al-islamiy di Jeddah. Semalam, di Wesal TV beliau mengisahkan
perjalanan hidupnya, dari kecil, sewaktu menuntut ilmu di Hawzah Nejf,
dan Qum, hingga menjadi ulama rujukan (marja’) syiah di Iran dan Iraq
secara khusus, dan di dunia secara umum.
Sewaktu beliau masih menjabat sebagai Ayatullah Syi’ah
Setelah beliau bertaubat dan kembali ke mazhab Sunni
Sumber : https://alfanarku.wordpress.com/2014/03/20/marja-syiah-kini-menjadi-ulama-sunni/
0 comments:
Post a Comment